Wednesday, 18 November 2020

Kelas XI. Geografi Ujian Semester Gasal 2020 2021

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Kelas X. Geografi Ujian Semester Gasal 2020 2021

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Monday, 16 November 2020

Kelas X. BAB 3 LITOSFER

Litosfer



Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri dari batuan

Kevariasian bentuk muka bumi disebabkan oleh proses endogen yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun, serta proses eksogenik yang berasal dari luar dan memiliki sifat merombak

Kandungan senyawa kimia yang paling banyak dalam litosfer yaitu oksida silikon (SiO2)



Penapang bumi, lapisan-lapisannya :

1.        Lapisan atmosfer (lapisan udara) : Tebalnya 1000 km

2.        Lapisan litosfer (kulit bumi) : Tebalnya 60 km yang terdiri dari :

            §  Lapisan sial (silisium-alumunium)

            §  Lapisan sima (silikon-magnesium)

            §  Lapisan peridotit

            §  Lapisan ferrosporadis

            §  lapisan litosporadis

            §  Lapisan nife

Kesimpulan :

1.        Lapisan litosfer terluar terdiri dari SiO2 dan Al2O3 atau sial

2.        Lapisan litosfer terdalam terdiri dari senyawa kimia SiO2 dan MgO atau sima

3.        Batas antara lapisan sial dan sima di dalam permukaan bumi tidak teratur

4.        Di antara inti bumi dengan kulit bumi terdapat lapisan batuan

5.        Inti bumi dinamakan barisfer/nife. Terdiri dari susunan logam nikel dan logam ferum

Lapisan yang menyelubungi barisfer disebut mantel (bersifat padat). Batas antara mantel dengan kerak bumi dinamakan lapisan moho  

Proses terjadinya batuan dan klasifikasinya :



1.        Batuan beku : 

Dari magma yang mengalami proses pendinginan, kemudian membeku. Berdasarkan tempat pembekuannya :

                §  Batuan beku dalam : Pembekuan terjadi di dalam, jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginanya sangat lambat, mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur mineral besar-besar dan sempurna serta kompak (struktur plutonik). Batuan beku dalam disebut juga batuan abisis. Contohnya : Granit, diorit, sienit, dan gabro

                §  Batuan beku korok/gang/hipabisis : Sisa magma yang masih cair meresap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pembekuan relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur yang terjadi tidak sekompak batuan beku dalam (struktur porfiri). Contohnya : Granit, porfiri, porfiri sienit, dan porfiri diorit

                §  Batuan beku luar/effusive : Magma yang mencapai permukaan bumi, kemudian membeku. Proses pembekuan cepat sekali. Sehingga dapat terbentuk hablur. Contohnya : Riolit, trahit, andesit. basalt

2.        Batuan sedimen :

                §  Batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami penghancuran (pelapukan) oleh cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser dan diendapkan di tempat lain

                §  Menurut proses terjadinya :

1.        Batuan klastik/mekanik : Gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung, melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai dan kemudian diendapkan di daerah hilir dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Hanya proses mekanik. Co : batu breksi, batu konglomerat, pasir, tanah liat

2.        Batuan kimiawi : Terbentuk melalui proses kimiawi. Co : Batu kapur, stalaktit, dan stalakmit

3.        Batuan organis : Penumpukan (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Co : Batu karang

§  Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya) :

1.        Sedimen akuatis : Diendapkan oleh air. Co : Batu pasir, tanah liat

2.        Sedimen aeolis (aeris) : Diendapkan oleh angin (udara). Co : Tanah loss, tanah pasir

3.        Sedimen glasial : Diendapkan oleh gletser. Co : Batu-batu morena

                §  Berdasarkan tempat diendapkan :

1.        Sedimen teritis : Darat. Co : Batu tuf, batu pasir, tanah loss

2.        Sedimen marine : Laut. Co : Batu karang, batu garam

3.        Sedimen fluvial : Sungai. Co : Pasir, tanah liat

4.        Sedimen limnis : Danau/rawa. Co : Tanah rawa, tanag gambut

5.        Sedimen glasial : Es. Co : Batu morena

3.        Batuan metamorf : 

Batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses metamorfosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat. Dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

§  Batuan metamorf termik (kontak) : Akibat kenaikan suhu. Co : Batu pualam (marmer)

§  Batuan metamorf dinamik (kinetis): Akibat adanya tekanan dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Co : Batu tulis (sabak)

§  Batuan metamorf kontak pneimotolotik : Akibat adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain). Co : Turmalin, topas


Tenaga Endogen 

Tenaga Endogen Adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun.

bermacam-macam :

1.        Tektonisme

2.        Vulkanisme

3.        Seisme (gempa bumi)


Tektonisme :

o    Perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal

o    Menurut kecepatan geraknya :

1.        Epirogenesa : Perubahan letak lapisan bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas

§  Positif : Gejala turunnya daratan sehingga seolah-olah air laut naik

§  Negatif : Gejala naiknya daratan sehingga seolah-olah air laut turun

2.        Orogenesa : Gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit. Terjadinya pegunungan dan lipatan

o    Gerak horizontal : Bergerak 1 arah dan tertahan oleh lapisan lain akan membentuk lipatan di permukaan bumi. Puncak lipatan disebut antiklinal, sedangkan lembah dari lipatan disebut sinklinal

o    Gerak vertikal : Menghasilkan bentuk muka bumi yang berupa patahan


Vulkanisme :

A.       Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung berapi & pergerakan magma dari dalam perut bumi ke permukaan

B.       Terdiri dari 2 macam :

§  Intrusi magma : Aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi. Akibatnya :



1.        Batolit, dapur magma yang luasnya lebih dari 100 km2

2.        Lakolit, magma yang menyusup diantara 2 lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkay sehingga cembung, sedangkan alasnya rata

3.        Sill, lapisan magma tipis yang menyusup di antara batuan lapisan, bentuknya pipih

4.        Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan

5.        Apofisis, semacam intrusi korok, namun lebih kecil, merupakan cabang dari gang

6.        Diatrema, magma (batuan) yang mengisi pipa letusan (pipa kawah)

§  Ekstrusi magma :

1.        Aktivitas magma yang sampai ke permukaan bumi, menghasilkan gunung api. Hasilnya yaitu erupsi

2.        Dilihat dari bentuknya :

§  Erupsi sentral : Gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma. Menghasilkan bermacam-macam bentuk gunung api yaitu :

1.        Gunung api perisai : Erupsi bersifat efusif, bahan yang dikeluarkan hanya berwujud cair. Hanya cembung sedikit halnya perisai. Co : G. Kilauea, G. Maunaloa

2.        Gunung api maar : Erupsinya bersifat eksplosif, bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magma dangkal & sempit. Berbentuk seperti cekungan dengan tanggul di sekitarnya. Co : Danau kelakah di lereng gunung lamongan

3.        Gunung api strato : Akibat erupsi yang bersifat campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus-menerus

§  Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Co : Erupsi gunung api laki di pulau Eslandia

§  Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali ke permukaan bumi.


3.        Berdasarkan kekuatannya :

1.        Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api yang berupa ledakan lemah

2.        Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat


C.        Faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api :

§  Derajat kekentalan magma

§  Tekanan gas magnetik

§  Kedalaman dapur magma


D.       Jenis tipe letusan gunung api :

-          Tipe hawaii : Lavanya cairan encer, tekanan gas dan dapur magmanya sangat dangkal. Berbentuk perisai

-          Tipe stromboli : Lavanya cairan encer, tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi berupa semburan gas yang membawa magma dengan disertai bom dan lapili. Co : G. Stromboli

-          Tipe merapi : Lavanya kental, sumber magma sangat dangkal, tekanannya gasnya rendah

E.        Penyebab gunung api meletus : Tekanan di bawah tanah bertambah hingga memaksa magma naik dan keluar melalui retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan bersama batu, debu, dan gas disebut lava

F.        Tanda gunung api akan meletus :

§  Suhu sekitar kawah naik

§  Sumber air banyak yang mengering

§  Sering terjadi gempa vulkanik

§  Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung

G.       Menurut wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api :

§  Padat (eflata) :

a.        Bom : Eflata yang berukuran besar

b.        Lapili : Eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil

c.        Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan pasir

d.        Abu vulkanik : Eflata halus berupa debu yang dapat terbang sampai ratusan km

e.        Batu apung : Batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku

§  Cair :

a.        Lava : Aliran magma yang sampai ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi

b.        Lahar : Lumpur panas yang merupakan campuran lava dnegan air dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi

§  Gas :

a.        Gas nitrogen

b.        Gas karbondioksida

c.        Gas karbonmonoksida

H.       Pengaruh menguntungkan dari erupsi gunung api :

§  Menyuburkan tanah

§  Daerah penangkapan hujan

§  Objek wisata

§  Bahan galian

I.         Pengaruh merugikan dari erupsi gunung api :

§  Berbagai material, berbahaya dapat mengancam jiwa dan harta

§  Bom, lapili, dan pasir vulkanik, merusak bangunan rumah, jembatan, ladang

§  Abu vulkanik, mengganggu penerbangan, pemandangan menjadi gelap

§  Aliran lava dan lahar, merusak apa saja

§  Awan panas, membunuh penduduk, hewan, dan tumbuhan

J.         Daerah gunung api :

§  Sirkum pasifik : Kep. Aleut - semenanjung kamsyatka - Kep. Jepang - Taiwan - Filipina - Sangir Talaud - Sulawesi Utara - Halmahera - Papua - Selandia baru - Peg. Andes

§  Sirkum mediterania : Laut mediterania - Peg. Atlas - Kaukasus - Himalaya - Arakan Yoma - Busur dalam dan busur luar di Indonesia



Gempa bumi :

1.        Gerakan/getaran di permukaan bumi yang berasal dari lapisan-lapisan bumi

2.        Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan :

§  Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan gerakan tektonik berupa retakan/patahan. Terkuat, areal luas

§  Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Kurang kuat, hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut

§  Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap gua yang terdapat dalam litosfer seperti gua kapur, dan terowongan tambang

3.        Berdasarkan bentuk episentrumnya :

§  Gempa linier : Berbentuk garis (linier), gempa tektonik umumnya gempa linier. Sebab "patahan" sudah tentu merupakan suatu garis

§  Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan

4.        Berdasarkan letak/kedalaman hiposentrumnya :

§  Gempa dalam : 300-700 km

§  Gempa menengah : 100-300 km

§  Gempa dangkal : Kurang dari 100 km

5.        Berdasarkan jarak episentrumnya :

§  Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000 km

§  Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km

6.        Istilah yang berkaitan dengan gempa :

§  Seismologi : Ilmu tentang gempa

§  Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi

§  Episentrum : Tempat di permukaan bumi/permukaan laut tepat di atas hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan bumi"

§  Gelombang gempa :

1.        Gelombang longitudinal/gelombang primer : Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lipatan litosfer secara menyebar dengan kecepatan antara 7-14 km per detik. Gelombang yang pertama kali tercatat pada seismograf

2.        Gelombang transversal/gelombang sekunder : Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dengan kecepatan 4-7 km per detik

3.        Gelombang panjang : Gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan merupakan gelombang perusak

§  Seismograf : Alat pencatat gempa

§  Seismogram : Hasil pencatatan gempa oleh seismograf

§  Pleistoseista : Garis pada peta yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat di sekitar episentrum

§  Isoseista : garis yang menghubungkan titik-titik pada permukaan bumi dimana intensitas gempanya sama

§  Homoseista : Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami/mencatat gelombang primer pada waktu yang sama

§  Makroseista : daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terberat akibat gempa, dibatasi oleh pleistoseista

7.        Alat pencatat gempa (seismograf) :

§  Seismograf horizontal

§  Seismograf vertikal

8.        Menentukan skala gempa :

§  Skala Omori : Dengan 7 tingkatan kekuatan

§  Skala Richter : Charles Francis Richter

9.        Pengaruh positif gempa bagi kehidupan :

§  Mengetahui jenis mineral yang ada di dalam bumi

§  Mengetahui struktur lapisan kulit bumi

§  Menentukan jenis konstruksi bangunan

10.     Pengaruh negatif gempa bagi kehidupan :

§  Bangunan roboh/ambruk

§  Terjadinya kebakaran, karena terjadi sambungan pendek aliran listrik

§  Terjadi banjir, karena bendungan/tanggul yang bobol

§  Saluran pipa air dan gas putus

§  Terjadinya tsunami (gempa di dasar laut)

§  Sarana & prasarana transportasi rusak

§  Distribusi barang & jasa terhambat

Tenaga eksogen bermacam-macam :

1.        Erosi

2.        Sedimentasi

Erosi :

1.        Proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan bumi

2.        Menurut kecepatannya :

§  Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana proses pengahancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Tidak menimbulkan kerusakan alam

§  Erosi yang dipercepat : Erosi dimana proses penghancuran tanah lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya. Mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, sehingga lahan kritis makin meluas

3.        Menurut zat pelarutnya :

§  Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di dalam tanah, permukaan maupun sungai. Dibedakan menjadi :

1.        Erosi percikan : Disebabkan percikan air hujan

2.        Erosi lembar : Terjadi pada lapisan tanah bagian atas, menyebabkan tanah menjadi tidak subur

3.        Erosi alur : Terjadi pada saat air mengalir

4.        Erosi parit : Lereng yang terkena erosi membentuk parit yang cukup dalam

§  Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga angin, biasa terjadi di gurun

§  Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa es yang bergerak

§  Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh gelombang laut (erosi morena)

4.        Bentuk tanah sebagai akibat erosi :

§  Cliff : Pantai terjal & berdinding curam sebagai akibat abrasi

§  Relung : Cekung yang memiliki dinding cliff

§  Dataran abrasi : Hamparan wilayah daratan akibat abrasi

§  Ngarai : Lembah yang dalam

§  Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi angin

Sedimentasi :

1.        Proses pengendapan batuan/tanah yang dilakukan oleh air, angin, dan es

2.        Digolongkan menjadi 3 jenis :

§  Sedimentasi fluvial : Proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Bentuk lahan hasil sedimentasi fluvial :

1.        Delta : Endapan pasir, lumpur, & kerikil yang terdapat di muara sungai

2.        Bantaran sungai : Daratan yang terdapat di tengah-tengah badan sungai/pada kelokan dalam sungai sebagai hasil endapan

§  Sedimen eolis (terrestrial) : Di daerah gurun/pantai

§  Sedimen marin : Proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang terdapat di sepanjang pantai. Bentukan alam dari sedimen marin :

1.        Beach/bisik : Bentukan deposisional umumnya pada pantai yang landai, terjadi jika swash membawa muatan sedimen

2.        Bar : Gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang sebagai hasil pengerjaan arus laut

3.        Tombolo : Gosong pasor yang menghubungkan suatu pulau karang dengan pulau utama



BAB 4  PEDOSFER

Pengertian tanah : Bagian dari lahan yang tersusun dari bahan-bahan anorganik dan organik.

Pengertian lahan : Permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas.



Komponen tanah :

1.        Udara

2.        Mineral

3.        Bahan organik

4.        Air

Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah :

1.        Waktu

2.        Topografi

3.        Bahan induk

4.        Organisme

5.        Iklim

Profil tanah :

1.        Horizon O: lapisan bahan organik.

2.        Horizon A: tanah mengalami pencucian.

3.        Horizon B: tanah mengalami penimbunan.

4.        Horizon C: Lapisan Bahan Induk Tanah.

5.        Horizon R: lapisan batuan induk.


Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1.        pH tanah

2.        Kandungan mineral

3.        Bahan organik

4.        Keremahan tanah

Manfaat tanah :

1.        Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran

2.        Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)

3.        Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)

4.        Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

Jenis tanah :

o    Tanah aluvial = tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat di

1.        pantai Timur Sumatra

2.        pantai Utara Jawa

3.        sepanjang Sungai Barito

4.        sepanjang Sungai Mahakam

5.        sepanjang Sungai Musi

6.        sepanjang Bengawan Solo.

o    Tanah andosol = tanah yang berasal dari abu gunung api. Persebarannya terdapat di: Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan Minahasa.

o    Tanah regosol = tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Terdapat di Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali dan NTB.

o    Tanah kapur = tanah yang terjadi karena hasil pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, dan Sulawesi Selatan.

o    Tanah litosol = tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna.

o    Tanah argosol (tanah gambut) = tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam sampai coklat. Terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Papua.

o    Tanah grumusol = tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara.

o    Tanah latosol = tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Jens tanah ini sering disebut tanah merah yang banyak dijumpai di daerah pegunungan. Tanahnya berwarna merah sampai kuning. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat.

Degradasi lahan sering disebut lahan kritis. Ciri-ciri lahan kritis:

1.        Penutup vegetasinya kurang dari 25%.

2.        Tingkat kemiringan lebih dari 15%.

3.        Terjadi gejala aerasi lembar (sheet erosion).

4.        Terjadi gejala erosi parit (gully erosion).

Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan :

1.        Akibat proses erosi yang merupakan penyebab lahan tanah menjadi tidak subur, karena lapisan top soil hilang.

2.        Produktivitas pertanian menurun sehingga pendapatan petani berkurang.

3.        Terjadi banjir.

4.        Menurunnya kemampuan lahan untuk menyerap air tanah.

5.        Terganggunya ekosistem makhluk hidup.

Lahan Potensial dan Lahan Kritis

o    Lahan potensial adalah lahan yang secara fisis kimiawi dan ekonomi cukup menguntungkan, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

o    Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur pertanian yang baik.

Faktor Penyebab Terjadinya Lahan Kritis : Penyebab meluasnya lahan kritis atau degradasi lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam dan perilaku manusia dalam memanfaatkan lingkungan.

o    Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat proses alam yaitu:

1.        erosi,

2.        tanah longsor,

3.        pencucian tanah.

o    Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat perilaku manusia misalnya:

1.        perusakan hutan,

2.        pertanian sistem ladang berpindah,

3.        kegiatan pertambangan terbuka,

4.        sistem pertanian di pegunungan yang tidak menggunakan terassering (sengkedan).

Upaya pencegahan dan penanggulangan lahan karitis :

1.        Reboisasi atau penghijauan adalah penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang gundul dengan ditanami tanaman keras. Tujuan reboisasi yaitu memulihkan kembali daya serap tanah terhadap air, sehingga proses aerosi dapat diperlambat.

2.        Penghijauan adalah penanaman kembali tanah yang gundul. Jenis tanaman yang digunakan dalam progam penghijauan misalnya: turi, cengkeh, jambu monyet, petai, kayu manis, nangka , kluwih, karet dan durian.

3.        Sistem penanaman searah garis kontur (countur ploughing) adalah penanaman tanaman yang searah atau sejajar dengan garis kontur. Menurut R.L. Cook (1962) menyatakan bahwa penanaman secara kontur sangat sesuai bagi tanah-tanah yang memiliki kemiringan 3–8% akan tetapi kurang efektif pada tanah yang memiliki kemiringan kurang dari 3% atau lebih dari 8% sampai 25%.

4.        Sistem terassering atau sengkedan. Cara ini digunakan untuk mengurangi laju air yang mengalir di permukaan bumi.

5.        Lahan yang kemiringannya lebih dari 45o harus dijadikan areal hutan lindung.

6.        Pembuatan lorak-lorak mati berupa lubang pada akhir guludan tanah agar air mengalir tertampung pada lubang itu dan meresap ke dalam tanah, sehingga proses erosi dapat dihindari

7.        Pergiliran tanaman (croprotation) adalah suatu sistem bercocok tanam pada sebidang tanah yang terdiri dari beberapa macam tanaman yang ditanam secara berturut-turut pada waktu tertentu.

8.        Pemulsaan (mulching) adalah menutupi permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman. Sisa-sisa tanaman yang biasa digunakan untuk pemulsaan yaitu jerami. Menurut Dj. Greenland dan R. Lal dalam Soil Conservation and Managment in the Humid Tropic, New York 1977. dengan dilakukan pemulsaan konservasi air dalam tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang dapat menginfiltrasi air meningkat dan evaporasi yang berlebihan dapat dikurangi.

Klasifikasi Kemampuan Lahan :

o    Kelas I

1.        topografi hampir datar,

2.        tingkat erosi kecil,

3.        mempunyai kedalaman efektif (solum) yang dalam,

4.        drainase baik,

5.        mudah diolah,

6.        kapasitas menahan air baik,

7.        tidak terancam banjir.

o    Kelas II

1.        lereng landai,

2.        struktur tanah kurang baik,

3.        ancaman erosi lebih besar,

4.        terancam banjir.

o    Kelas III

1.        lereng miring dan bergelombang,

2.        drainase kurang baik,

3.        peka terhadap erosi,

4.        kapasitas menahan air rendah.

o    Kelas IV

1.        lereng miring/berbukit,

2.        kapasitas menahan air rendah,

3.        peka terhadap erosi,

4.        sering banjir.

5.        solum dangkal,

o    Kelas V

1.        topografi relatif datar,

2.        tergenang air,

3.        biasanya tanah berbatu,

4.        tidak sesuai untuk lahan pertanian.

o    Kelas VI

1.        lereng agak curam,

2.        ancaman erosi berat,

3.        tanah berbatu-batu.

o    Kelas VII

1.        terletak pada lereng curam,

2.        erosi sangat kuat,

3.        solum dangkal,

4.        untuk padang rumput/hutan produksi terbatas.

o    Kelas VIII

1.        lereng sangat curam,

2.        kepasitas menahan air rendah,

3.        berbatu-batu,

4.        harus dihutankan.

Kelas XI. BAB. III Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

 SUMBER DAYA ALAM


Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat  dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifatnya

1. SDA yang Dapat Diperbaharui (Renewable)

 SDA yang dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam yang apabila dimanfaatkan dan habis maka dapat dilestarikan kembali. Sumber daya alam ini dapat bereproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali). Contohnya air, tanah, tumbuhan dan hewan. Karena sumber daya alam bersifat terbatas, maka tetap harus dijaga kelestariannya. Pelestarian ini berfungsi agar keseimbangan ekosistem dapat terjaga.

2. SDA yang Tidak Dapat Diperbaharui (Non Renewable)

 SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang apabila dimanfaatkan atau digunakan sampai habis maka sumber daya alam itu tidak dapat dilestarikan kembali, seperti emas, batu bara, minyak bumi, tembaga dan lain-lain.

3. SDA yang Tidak Akan Habis (sustainable)

 SDA yang tidak akan habis merupakan sumber daya alam yang tidak akan habis sehingga jika kita manfaatkan sebesar-besarnya SDA ini tidak akan habis dan akan terus ada, seperti udara, sinar matahari, energi pasang surut dan energi laut.



Sumber Daya Alam Berdasarkan Potensinya

  • Sumber Daya Alam Materi

Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia dalam bentuk fisiknya, seperti batu, besi, kayu, kapas dan sejenisnya.

  • Sumber Daya Alam Energi

Sumber daya alam energi merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam yang dimanfaatkan dari segi energi yang dihasilkan, seperti sinar matahari, barang tambang, kincir angin, batu bara, minyak bumi dan lain-lain.

  • Sumber Daya Alam Ruang

Sumber daya alam ruang merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, contohnya adalah hamparan tanah atau daratan dan ruang angkasa.

Sumber Daya Alam Berdasarkan Jenisnya

  • Sumber Daya Alam Hayati (Biotik)

Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang dihasilkan dari makhluk hidup (hewan atau tumbuhan). Contohnya adalah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, pertambakan dan perikanan.



  • Sumber Daya Alam Non Hayati (Abiotik) 

Sumber daya alam non hayati merupakan sumber daya alam yang tidak berasal dari makhluk hidup atau disebut abiotik, contohnya adalah air, tanah, dan barang tambang. 

Demikianlah pembahasan  kita manfaatkan dan lestarikan sumber daya alam kita seefektif dan seefisien mungkin, demi masa depan anak dan cucu kita, tanamkanlah kepada mereka rasa cinta kepada alam. Kita sendiri, marilah kita cintai alam kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri, karena kita manusia yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan.   


Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi

Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensiadalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murahdan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku.   Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1) menghemat penggunaan listrik,

2) menghemat penggunaan air,

3) menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,

4) mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,

5) menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,

6) mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),

7) menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),

8) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).


Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi 3 jenis, yakni Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis), Golongan B (bahan vital), dan Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak vital).

Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya minyak, uranium dan plutonium. Sementara,

Bahan Golongan B dapat menjamin hayat hidup orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga.

Bahan Golongan C adalah bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak, contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur dan asbes. Industri pertambangan.


Barang tambang dan persebarannya Di Indonesia :

(1.) Minyak bumi

Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :

           1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera                 Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai                       Gerong, Muara Enim).

          2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap                    di  (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat). 

          3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu                   dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan                   Selatan)

          4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta

          5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).

(2.) Bauksit (bijih aluminium)

Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

(3.) Batu bara

Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).

(4.) Besi

Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).

(5.) Timah

Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).

(6.) Emas

Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).

(7.) Tembaga

Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).

(8.) Nikel

Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).

(9.) Marmer

Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.

(10.) Mangan

Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).

(11.) Aspal

Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).

(12.) Belerang

Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).

(13.) Yodium

Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).


Baca juga: Flora dan Fauna Di Indonesia dan Dunia

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

1. Bidang Pertanian

Tanah merupakan sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan, keadaan tanah yang subur serta didukung oleh iklim tropis dapat dimanfaatkan oleh penduduk indonesia untuk mencari nafkah pada bidang pertanian, bidang pertanian di Indonesia secara umum dapat dibagi dalam dua hal, yaitu

a. Pertanian lahan kering

yaitu pengelolaannya mengandalkan air hujan, yang hanya dapat berguna pada saat musim hujan. Pada saat musim kemarau lahan tidak ditanami apapun. Lahan ini dikembangkan pada ketinggian 500-1.500 m. Dengan suhu udara yang sejuk, sehingga dapat ditanami sayuran, buah-buahan, serta palawija.

b. Pertanian lahan basah

masyarakat Indonesia menyebutnya dengan sawah. Petani mengembangkan lahan ini pada dataran rendah (300 m kebawah). Ketersediaan air dimanfaatkan dari sungai atau irigasi disekitarnya. Jenis tanaman yang ditanam adalah padi.


2. Bidang Perkebunan

Lahan yang baik juga dapat digunakan sebagai tempat berkebun, untuk menanam tanaman semusim maupun lainnya. Perkebunan dibagi menjadi perkebunan besar yang merupakan kebun yang dikelola oleh perusahan berbadan hukum, dan perkebunan rakyat yang merupakan kebun yang dikelola oleh rakyat.

Perkebunan yang umum digunakan di Indonesia adalah untuk menanam kopi, teh, kelapa sawit, cengkeh, pala, karet, vanili, lada, dan coklat.

3. Bidang Peternakan

Lahan dapat digunakan sebagai peternakan, dan hewan yang di urus dapat menjadi sumberdaya yang renewable. Sehingga dapat dikembangbiakkan, dan dapat menambah produktivitas dari segi pangan maupun ekonomi. Sesuatu yang dihasilkan dari hewan ternak seperti telur, dan susu dapat digunakan sebagai sumber ekonomi masyarakat dari hasil penjualan, begitu pula dengan daging unggas yang diternak. Peternakan yang sering dilakukan di Indonesia adalah peternakan ayam, bebek, sapi, babi, dan kuda.

4. Bidang Perikanan

Perikanan merupakan sumberdaya yang luas yang terdapat di laut maupun air tawar, karena Indonesia termasuk negara maritim yang dua pertiganya adalah perairan, maka memudahkan masyarakat Indonesia memanfaatkan sumberdaya alam ini. Hewan yang hidup didalam air terus berkembang biak, sehingga sumberdaya alam ini selalu terbaharui. Akan tetapi penting pula bagi masyarakat menjaga sumberdaya alam ini dengan memerhatikan hal tertentu dalam menangkap ikan dan hewan air lainnya, agar penghuni diperairan ini dapat terus hidup dan berkembang biak.

5. Bidang Pertambangan

Pertambangan dapat dikelola oleh masyarakat maupun perusahaan. Perusahaan baik itu pemerintah maupun swasta dapat mengelola pertambangan. Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti bahan bakar minyak, listrik, industri, kendaraan, dan juga dapat menjadi sumber ekonomi ketika dilakukan ekspor danpenjualan lainnya.

6. Bidang Kehutanan

Sumberdaya alam hutan sangat berlipah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.

Monday, 9 November 2020

UH Geografi Kelas X. BAB Bumi Sebagai Ruang Kehidupan

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Monday, 2 November 2020

UH Kelas XI. Sem.1. Bab 2. Flora dan Fauna Di Indonesia dan Dunia

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Tuesday, 27 October 2020

Kelas X. Sem 1. BAB 2. Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bumi

 Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bumi



Pengaruh akibat Rotasi Bumi

1. Pergantian Siang dan malam

2. Perbedaan waktu

3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi

4. pembelokan arah angin

5. pembelokan arus laut

6. peredaran semu harian benda-benda langit


Pengaruh akibat Revolusi Bumi

1. Pergantian musim

2. perbedaan lamanya siang dan malam

3. Gerak semu matahari

4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

5. Kalender masehi


A. Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik (disebut satu hari).



 Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yaitu :

1. Pergantian siang dan malam

Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam.



2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi

Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat.

Waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah.

3. Gerak semu harian bintang

Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.


4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.


5. Ubah arah angin.

Perubahan arah angin juga merupakan dampak dari rotasi Bumi. Angin bergerak menuju area dengan tekanan minimal. Ini menyebabkan perubahan arah angin sebagai efek dari gaya Coriolis di angin.

Di belahan bumi utara angin akan berbelok ke kanan. Sebaliknya, di belahan bumi selatan angin akan berbelok ke kiri.

Efek dari gaya Coriolis ini juga berdampak pada beberapa hal lain di bumi seperti perubahan arah aliran laut.



6. Perubahan arah aliran laut

Efek Coriolis yang dijelaskan sebelumnya memberikan dampak pada pergerakan aliran arus laut.

Di belahan bumi selatan, arah arus laut berputar searah jarum jam. Sebaliknya, di belahan bumi utara, arah arus laut berputar berlawanan arah jarum jam.


Baca juga: Materi Kelas X Proses Pembentukan Bumi

B. Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

Pengaruh Revolusi Bumi



1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.


Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September

– Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.

– Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.

– Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.

– Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.

– Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.

– Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.


Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret

– Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.

– Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.

– Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.

– Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.

– Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.

– Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.


Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember

– Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.

– Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.

– Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.

– Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.



2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3. Perubahan Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi


Musim-musim dibelah bumi utara

Musim semi : 21 Maret – 21 Juni

Musim panas : 21 Juni – 23 September

Musim gugur : 23 September – 22 Desember

Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret


Musim-musim dibelah bumi selatan

Musim semi : 23 September – 22 Desember

Musim panas : 22 Desember – 21 Maret

Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni

Musim Dingin : 21 Juni – 23 September


4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.


5. Kalender Masehi

Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain


Baca juga: Materi Kelas X. Teori Pembentukan Tata Surya

UHB Geografi Kelas XI. Sem 1. BAB I. Letak Geografis Indonesia

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Monday, 26 October 2020

kelas XI. Sem 1. Bab 2. E. Pemanfaatan flora dan fauna Indonesia sebagai sumber daya alam.

 

Pemanfaatan flora dan fauna Indonesia 



Beberapa manfaat dari flora dan fauna sebagai sumber daya alam nabati dan hewani, beriku cara pemanfaatan flora dan fauna sebagai sumber daya alam.

1. Sumber pangan

Flora dan fauna merupakan sumber pangan utama bagi manusia. Sebut saja untuk golongan flora seperti beras, gandum, singkong, buah-buahan, dan sebagainya. Serta fauna di mana termasuk hewan ternak dan produk turunannya merupakan kebutuhan utama manusia untuk sumber pangan sehari-hari. Sumber pangan ini tidak akan pernah habis jika manusia terus mengembangbiakannya.

Di negara kita sendiri, Indonesia, kurang lebih ada sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 tanaman penghasil sayuran, dan ratusan jenis hewan dan ikan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Keanekaragaman hayati di Indonesia ini tersebar dari ujung barat hingga timur Indonesia.


2. Peternakan

Tempat untuk membudidayakan hewan ternak ini tidak hanya bermanfaat untuk sumber pangan. Namun, juga sebagai aktivitas ekonomi manusia. Hewan ternak dapat dijual kemudian hasinya dapat digunakan untuk kebutuhan yang lainnya.

3. Perikanan

Tak jauh berbeda dengan peternakan. Jika peternakan sebagai tempat untuk hewan-hewan ternak yang umumnya hidup di darat, perikanan lebih fokus menjadi tempat pengembangbiakan ikan dan segala biota yang ada di air seperti air tawar, payau, maupun asin.

4. Sumber pendapatan/devisa

Berbagai jenis kayu yang ada di hutan Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan baku industri kerajinan dan perabotan rumah tangga. Beberapa jenis hewan dan bagian dari tumbuhan pun bisa dimanfaatkan oleh industri kosmetik. Semua ini dapat diperjualbelikan di luar negeri dan mendatangkan devisa bagi negara.

5. Hiasan

Manusia selain mempunyai kebutuhan pokok, juga mempunyai kebutuhan sekunder dan tersier. Salah satu alasan manusia membutuhkan kebutuhan tersiernya untuk memenuhi kesenangan hati karena keindahan yang dilihatnya. Nah, flora dan fauna juga bisa dimanfaatkan manusia untuk kepuasan dan kesenangan ini. Salah satunya dengan menjadikannya sebagai hiasan.

Tak hanya tumbuhan dan hewan yang masih hidup yang digunakan sebagai hiasan. Tak sedekit orang menjadikan bagian-bagian dari tubuh hewan sebagai hiasan. Misalnya seperti gading gajah, kulit harimau atau buaya, kepala rusa, dan sebagainya.

6. Tradisi atau Budaya

Budaya berasal dari kata budi dan daya, merupakan warisan dari leluhur yang bernilai historis tinggi dan perlu untuk dilestarikan. Di Indonesia, tak jarang flora dan fauna digunakan sebagai salah satu bentuk budaya suatu daerah. Misalnya seperti karapan sapi di Madura. Daerah ini menjadikan sapi untuk perlombaan balap sapi dan mendatangkan nilai ekonomi bagi daerahnya.

7. Sumber energi

Sumber energi untuk manusia melakukan aktivitasnya sehari-hari tidak hanya dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti barang tambang, misalnya minyak bumi sebagai bahan bakar kendaraan saja. Matahari, angin, air, atau yang lainnya juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Selain itu, manusia juga memanfaatkan sumber daya alam dari flora dan fauna untuk energi seperti tenaga kerbau digunakan untuk membajak sawah, kotoran kuda dan ternak lainnya digunakan untuk bahak bakar alternatif, dan sebagainya.




Menjaga kelestarian flora dan fauna

Memang, flora dan fauna sebagai sumber daya alam hayati dan hewani merupakan jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Namun, jika manusia terus-menerus melakukan eksploitasi tanpa memikirkan untuk melestarikannya, maka dampak kerusakan flora dan fauna pun bisa saja terjadi.

untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna agar manusia tetap dapat mempertahankan hidupnya, perlu dilakukan upaya-upaya pelestarian ekosistem seperti:

a. Cagar alam dan suaka margasatwa penting untuk dibangun. Tempat ini dikhususkan untuk melindungi flora dan fauna agar perkembangiakannya tidak terganggu. Engan adanya tempat khusus seperti suaka margasatwa dan cagar alam ini daoat berfungsi untuk melindungi hewan dari kepunahan, menjaga kesuburan tanah, menyimpan cadangan air tanah, dan sebagainya.

b. Pentingnya membangun pusat rehabilitasi sebagai tempat penangkaran hewan-hewan tertentu untuk melindungi hewan dari perburuan liar dan menjauhkannya dari ancaman kepunahan.

c. Pemerintah, industri, dan masyarakat harus memiliki pengetahuan tentang pembangunan yang ramah lingkungan. Pembangunan suatu wilayah harus memperhatikan keseimbangan lingkungan sehingga manusia tidak merusak hubungan dengan lingkungan.

d. Pemerintah perlu tegas untuk menetapkan hewan-hewan yang hampir punah untuk dilindungi dan larangan untuk membunuh atau memburu hewan-hewan tersebut.

e. Turut andil dalam menjaga pelestarian hutan, misalnya mencegah penebangan liar serta pembalakan hutan; reboisasi (pohon yang ditebang perlu untuk diganti dengan pohon lain); serta melakukan sistem tebang pilih yaitu hanya menebang pohon yang sudah berusia tua.

f. Turut serta dalam usaha pelestarian hewan, misalnya tidak berburu hewan dengan sembarangan; mengawasi jual beli hewan dari dan ke luar negeri; mengembalikan hewan ke habitat aslinya.

g. Ikut melestarikan biota laut, misalnya mencegah penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan; hanya mengambil ikan-ikan besar dan bukan anak ikan dari laut; mencegah perusakan terumbu karang dan biota laut lainnya.



baca juga: Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Wednesday, 21 October 2020

Pemetaan Materi Pembelajaran Geografi Kelas XII

Materi Pembelajaran Geografi Kelas XII


SEMESTER I

A. KONSEP WILAYAH  DAN TATA RUANG

  1. Konsep wilayah dan tata ruang.
  2. Pembangunan dan pertumbuhan wilayah.
  3. Perencanaan tata ruang nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
  4. Permasalahan dalam penerapan tata ruang wilayah.

B. INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

  1. Struktur keruangan serta perkembangan desa dan kota.
  2. Pola dan faktor-faktor interaksi desa dan kota. 
  3. Usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota.
  4. Dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota.


SEMESTER II

C. PEMANFAATAN PETA, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

  1. Interpretasi peta dan pengolahan citra pengindraan jauh terkait jaringan transportasi dan tata guna lahan.
  2. Analisis keruangan pada Sistem Informasi Geografis (SIG) terkait potensi wilayah dan kesehatan lingkungan.


D. KERJA SAMA NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

  1. Karakteristik dan persebaran negara maju dan berkembang di dunia.
  2. Regionalisasi kawasan dunia berdasarkan pusat pertumbuhan ekonomi 
  3. Bentuk-bentuk kerja sama negara maju dan berkembang di dunia.
  4. Dampak pasar bebas terhadap Indonesia.
  5. Strategi pembangunan Indonesia untuk menjadi negara maju..


Tuesday, 20 October 2020

Pemetaan Materi Pembelajaran Geografi Kelas XI

Materi Pembelajaran Geografi Kelas XI 


SEMESTER I

A. POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

  1. Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.
  2. Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.
  3. Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia.
  4. Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia. 

B. FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

  1. Karakteristik bioma di dunia. 
  2. Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna.
  3. Persebaran jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia dan dunia.
  4. Konservasi flora dan fauna di Indonesia dan dunia.
  5. Pemanfaatan flora dan fauna Indonesia sebagai sumber daya alam.

C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

  1. Klasifikasi sumber daya.
  2. Potensi dan persebaran sumber daya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia.
  3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan.
  4. Pemanfaatan sumberdaya alam dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

D. KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI DAN ENERGI

  1. Pengertian ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan.
  2. Potensi dan persebaran sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan untuk ketahanan pangan nasional. 
  3. Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan bahan industri. 
  4. Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan. 
  5. Pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia.

Baca juga: Materi Lengkap Kelas XI

SEMESTER II

E. DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

  1. Faktor dinamika dan proyeksi kependudukan
  2. Mobilitas penduduk dan tenaga kerja.
  3. Kualitas penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia.
  4. Bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan.
  5. Permasalahan yang diakibatkan dinamika kependudukan.
  6. Sumberdata kependudukan.
  7. Pengolahan dan analisis data kependudukan.

F. KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA

  1. Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia.
  2. Persebaran keragaman budaya di Indonesia.
  3. Pembentukan kebudayaan nasional.
  4. Pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
  5. Kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global.

G. MITIGASI BENCANA ALAM

  1. Jenis dan karakteristik bencana alam. 
  2. Siklus penanggulangan bencana.
  3. Persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia.
  4. Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
  5. Partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia.


Monday, 19 October 2020

Pemetaan Materi Pembelajaran Geografi Kelas X

Materi Pembelajaran Geografi Kelas X 

SEMESTER I

A. PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

  1. Ruang lingkup pengetahuan geografi.
  2. Objek studi dan aspek geografi.
  3. Konsep esensial  geografi dan contoh terapannya.
  4. Prinsip geografi dan contoh terapannya.
  5. Pendekatan geografi dan contoh terapannya.
  6. Keterampilan geografi.

B. PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN
  1. Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan sistem informasi geografis.
  2. Jenis peta dan penggunaannya.
  3. Jenis citra Pengindraan Jauh dan interpretasi citra. 
  4. Teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).

C. BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN
  1. Teori pembentukan planet Bumi.
  2. Perkembangan kehidupan di Bumi.
  3. Dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi.

D. DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
  1. Karakteristik lapisan-lapisan Bumi.
  2. Proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
  3. Proses vulkanisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
  4. Proses seisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
  5. Proses tenaga eksogen dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
  6. Pembentukan tanah dan persebaran jenis tanah. 
  7. Pemanfaatan dan konservasi tanah.
  8. Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data geologi di Indonesia.

SEMESTER II

E. DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
  1. Karakteristik lapisan-lapisan atmosfer Bumi.
  2. Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca.
  3. Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global.
  4. Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia.
  5. Pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan.
  6. Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data cuaca dan iklim di Indonesia.

F. DINAMIKA HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
  1. Siklus hidrologi.
  2. Karakteristik dan dinamika perairan laut.
  3. Persebaran dan pemanfaatan biota laut.
  4. Pencemaran dan konservasi perairan laut.
  5. Potensi, sebaran, dan pemanfaatan perairan darat. 
  6. Konservasi air tanah dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
  7. Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi di Indonesia.

G. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
  1. Mengamati fenomena geografis.
  2. Merumuskan pertanyaan penelitian geografi.
  3. Mengumpulkan serta mengolah data geografis. 
  4. Menganalisis data geografis.
  5. Membuat laporan penelitian.

kelas XI. Sem 1. Bab 2. Penyebab Penyebaran Flora dan Fauna di Bumi

 Penyebab Penyebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi


Alasan mengapa flora dan fauna di berbagai wilayah memang berbeda-beda dengan tempat lainnya.



Wednesday, 14 October 2020

Kelas X. Sem. 1. Bab 2.Teori Pembentukan Tata Surya

B. Teori Pembentukan Tata Surya


Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Keempat planet terdalam, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars adalah planet kebumian yang terdiri atas batuan dan logam. Sementara itu, keempat planet terluar adalah planet raksasa yang jauh lebih besar dari planet kebumian. Dua planet terbesar, yaitu Jupiter dan Saturnus adalah planet raksasa gas yang sebagian bersar terdiri atas hidrogen dan helium. Dua planet lainnya, Uranus dan Neptunus, adalah planet raksasa es yang terdiri atas senyawa dengan titik leleh lebih tinggi dari hidrogen dan helium, disebut senyawa volatil seperti air, amonia, dan metana. Van Weizsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandarasekar. Menurut teori protoplanet, di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-gumpalan yang secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan protoplanet.


Baca Juga: Kelas X Teori Pembentukan Bumi

Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, beberapa di antaranya adalah

1. Hipotesis Nebula atau Kabut (Kant-Laplace)

Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace. Pada hipotesis ini, yang juga disebut Nebula Kant-Laplace, dinyatakan bahwa pada tahap awal, tata surya masih berupa kumpulan kabut raksasa. Kabut yang merupakan asal usul tata surya ini dan tersusun dari debu, es, dan gas dengan kandungan hidrogen tinggi kemudian mengalami penyusutan karena gaya gravitasi yang dimilikinya. Selama proses penyusutan kabut tersebut berputar sehingga akhirnya memanas dan berubah menjadi bintang raksasa. Nah, bintang raksasa itu adalah matahari.


Ukuran dari matahari raksasa tersebut terus menyusut dan berputar semakin cepat, sehingga cincin-cincin gas dan es terlempar keluar ke sekeliling matahari. Pada akhirnya, akibat adanya gaya tarik gravitasi dan penurunan temperatur, gas dan es tersebut memadat dan membentuk planet-planet. Bulan-bulan dari planet juga terbentuk dengan cara yang hampir sama.

2. Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Menurut hipotesis ini, Tata Surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari.


Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

3. Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun, astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell, yang mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut. Kamu gimana?



4. Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar dikemukakan pertama kali oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Menurut hipotesis ini, dahulunya Tata Surya adalah berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan, yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.


5. Hipotesis Protoplanet

Teori ini dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandarasekar. Menurut teori protoplanet, di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-gumpalan yang secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan protoplanet.


Baca Juga: Kelas XI Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia