Thursday, 5 August 2021

Kelas X. 2. Prinsip, Konsep dan Pendekatan Geografi

Konsep Geografi


1. Lokasi

Lokasi atau disebut juga sebagai letak adalah suatu tempat dimana adanya kaitan dengan suatu objek yang ada di muka bumi. Untuk itu, jika berbicara secara umum konsep lokasi dapat dibagi dua yaitu absolut dan juga lokasi relatif.

Lokasi Absolut – Lokasi absolut adalah sebuah letak pada suatu daerah yang dilihat dari garis bujur dan juga garis lintang.

Lokasi Relatif – Untuk lokasi relatif adalah suatu tempat ataupun letak yang dapat dilihat dari daerah lainnya yang memang berada pada sekitarnya.

2. Jarak

Jarak juga dapat dikatakan termasuk ke dalam salah satu konsep dasar mengenai geografi. Dimana di dalam kehidupan jarak ini memiliki arti yang memang sangat penting sekali. Oleh karena itu, jika dilihat secara umum, konsep jarak ini dibagi dua yaitu seperti jarak mutlak dan jarak relatif.

Jarak Mutlak – Jarak mutlak atau disebut juga dengan jarak absolut merupakan jarak geometrik yang memang dinyatakan sebagai satuan panjang meter (m) ataupun kilometer (km). Konsep pada jarak ini memiliki sifat yang tetap dan tidak dapat di ubah-ubah.

3. Keterjangkauan

Berikutnya yaitu keterjangkauan. Dimana maksudnya disini adalah kemudahan akses jarak tempuh untuk menuju suatu titik. Jika diartikan dengan kata lain adalah dimana jarak tersebut mampu dicapai dengan sangat maksimal pada satu wilayah ke wilayah yang lainnya.

4. Pola

Geografi ini tentu memiliki pola atau disebut juga sebagai pattern. Dimana pola ini adalah sebuah bentuk, struktur dan juga persebaran kejadian ataupun fenomena yang ada di permukaan bumi, baik itu mengenai gejala alam ataupun gejala sosial.

5. Geomorfologi

Geomorfologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan bumi. Pada ilmu geografi memang tidak pernah lepas dari yang namanya bentuk-bentuk permukaan bumi yaitu seperti dataran, pegunungan, lembah hingga bukit sehingga hal ini dapat menyebabkan permukaan bumi tersebut menjadi sebuah objek studi pada ilmu geografi.

6. Aglomerasi

Aglomerasi memiliki pengertian yaitu dimana kecenderungan pengelompokan terhadap suatu gejala yang terkait langsung dengan aktivitas manusia di bumi ini. pengelompokkan seperti ini memang dilakukan sebagai salah satu objek studi pada geografi.

7. Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan ini dapat dinyatakan ada kaitannya dengan konsep geografi. Dimana nilai kegunaan ini yaitu merupakan manfaat yang memang diberikan pada suatu wilayah yang ada di muka bumi khususnya pada makhluk hidup dan tidak akan pernah sama pada semua orang.

Tidak hanya itu saja, manfaat yang dihasilkan tentu bersifat sangat reaktif sehingga memiliki potensi sebagai penunjang perkembangan pada suatu wilayah.

8. Interaksi atau Interdependensi

Interaksi atau interdependensi adalah hubungan yang terjadi yang memang dapat saling mempengaruhi pada suatu gejala dengan gejala yang lainnya. Jika melihat definisi lainnya yaitu dimana mencakup keterkaitan ataupun ketergantungan pada suatu daerah dengan daerah yang lainnya sehingga dapat saling memenuhi untuk kebutuhannya.

9. Diferensiasi Areal

Diferensiasi areal adalah sebuah fenomena yang berbeda yang berada di satu tempat dengan tempat yang lainnya. Diferensiasi areal ini juga membandingkan pada dua wilayah untuk dapat menunjukkan adanya sebuah perbedaan yang terjadi antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya, karena untuk setiap wilayah tentu akan memiliki karakteristik tersendiri ataupun unik.

10. Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang adalah sebuah hubungan yang berhubungan langsung antara suatu fenomena dengan fenomena yang lainnya sehingga merupakan sebuah keterkaitan keruangan. Hal seperti ini dapat mendorong terjadinya sebab dan akibat yang terjadi antar wilayah.



Prinsip Geografi

Prinsip-prinsip geografi terdiri dari:

1. Prinsip Distribusi ataupun Penyebaran

Prinsip yang pertama adalah prinsip distribusi atau penyebaran yang merupakan dan termasuk kedalam salah satu prinsip geografi yang paling utama. Fungsi dari prinsip distribusi atau penyebaran ini biasanya digunakan untuk menelaah fenomena ataupun gejala pada geografi yang memang tersebar pada permukaan bumi secara tidak merata dan secara tidak sama.

Untuk prinsip yang pertama ini memang melelah tentang fenomena geografi, dimana fenomena tersebut dapat diteliti yaitu seperti tumbuhan, hewan, manusia hingga bentang alam. Tujuan lain yang digunakan pada prinsip penyebaran ini adalah dapat mengungkapkan hubungan yang terjadi pada satu fenomena dengan fenomena yang lainnya yang dilakukan secara menyeluruh.

2. Prinsip Interelasi atau Keterkaitan

Selanjutnya yaitu prinsip interelasi atau keterkaitan. Dimana fungsi pada prinsip ini dapat digunakan untuk menelaah sebuah hubungan yang memang saling terkait dengan gejala yang ada mengenai satu dengan gejala geografi yang lainnya pada suatu ruang.

Tujuan dari prinsip ini yaitu dapat berfungsi untuk menguraikan sebuah hubungan yang ada pada ruangan tersebut mengenai gejala antara satu dengan gejala yang lainnya. Untuk itu adanya hubungan yang memang saling terkait antara manusia dan alam tentu akan membutuhkan prinsip keterkaitan ini atau dapat dikatakan sebagai sebab akibat.

Prinsip interelasi ini akan dapat terjadi mengenai antara manusia dengan manusia, alam dengan manusia hingga alam dengan alam.

3. Prinsip Deskripsi atau Penggambaran

Fungsi pada prinsip ini dapat digunakan untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai lebih jauh tentang gejala-gejala yang memang terjadi di muka bumi ini sehingga dapat diamati. Pada prinsip deskripsi ini memberikan sebuah penjelasan yang lebih dalam mengenai bagaimana karakteristik tentang gejala-gejala geografi secara spesifik.

4. Prinsip Korologi atau Gabungan

Tujuan dari prinsip korologi atau gabungan ini adalah menelaah mengenai gejala, fakta hingga permasalahan yang ada pada suatu tempat yang akan ditinjau dari persebarannya, interaksi, interelasi hingga integrasinya pada ruang tertentu.


 

Aspek Geografi

Jika berbicara masalah aspek geografi tentu aspek geografi ini memiliki 2 macam aspek yang dapat Anda lihat seperti dibawah ini.

1. Aspek Fisik

Aspek fisik adalah sebuah aspek yang mengkaji langsung mengenai segala fenomena geosfer yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup pada manusia.

2. Aspek Sosial

Aspek sosial adalah aspek yang membahas suatu fenomena yang terjadi pada geosfer yang memang masih berhubungan langsung dengan kegiatan manusia.

Pendekatan Geografi

Ada tiga pendekatan geografi yang perlu anda ketahui sebagai berikut:

1. Pendekatan Spasial atau Keruangan

Pendekatan spasial atau keruangan ini merupakan sebuah pendekatan yang sangat khas yang ada di dalam geografi. Dimana pendekatan yang pertama ini memiliki studi mengenai keragaman ruang pada muka bumi serta menelaah masing-masing mengenai aspek keruangannya.

2. Pendekatan Ekologi atau Lingkungan

Pada pendekatan ekologi ini didasarkan pada sebuah prinsip mengenai ilmu biologi yang merupakan interelasi yang dapat menonjol mengenai makhluk hidup dengan lingkungannya. Tujuan yang dilakukan mengenai pendekatan ini adalah agar dapat mengkaji fenomena geosfer serta dapat memperhatikan interaksi antara organisme dengan lingkunganya.

3. Pendekatan Regional atau Kompleks Wilayah

Pendekatan regional atau disebut juga dengan kompleks wilayah dapat dilakukan dengan cara membandingkan berbagai kawasan yang ada di muka bumi serta memperhatikan aspek keruangan dan juga lingkungan dengan cara komprehensif.


Monday, 19 April 2021

Kelas . XI. Sem 2. Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan

Apa itu kebudayaan?

Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan adalah perilaku, cara orang bertindak, melakukan sesuatu dengan kesadaran yang didorong oleh akal sehat. Karena perilaku tanpa akal sehat, adalah perilaku kesurupan yang didorong oleh akal lain di luar akal sehat. Kebudayaan juga merupakan hasil. Sesuatu yang telah diciptakan oleh manusia.

Kemudian kebudayaan adalah hasil tersebut merupakan hasil belajar. Ada tingkatan dalam penurunan kebudayaan dengan belajar, dari proses imitasi, proses memahami, mengaplikasi, sampai dengan inovasi. Hasilnya adalah tata-tata kehidupan masyarakat.


Senada dengan Koentjaraningrat, Ralph Linton yang menyatakan bahwa:

“The culture of a society is the way of life of its members; the collection of ideas and habits which they learn share and transmit from generation to generation.”


Kebudayaan adalah cara hidup anggotanya; merupakan kumpulan gagasan dan kebiasaan yang mereka pelajari dan ajarkan, kemudian mereka teruskan secara turun-temurun.

Sementara Clifford Geertz memberikan catatan bahwa kebudayaan adalah:

“a system of inherited conceptions expressed in symbolic forms by means of which men communicate, perpetuate, and develop their knowledge about and attitudes toward life.”


Kebudayaan merupakan sistem konsepsi yang diwariskan dan diekspresikan atau dikecualikan hanya dalam bentuk simbolis yang dengannya manusia berkomunikasi, melanggengkan, dan mengembangkan pengetahuan mereka tentang dan sikap terhadap kehidupan. Dengan demikian Geertz hanya memasukkan dalam ranah kebudayaan adalah yang berbentuk simbol. Seperti bahasa, gestur, simbol-simbol dalam kesenian dll.

Apa saja wujud kebudayaan?

Kebudayaan secara universal atau keseluruhan memiliki unsur – unsur tertentu, antara lain:

  1. Bahasa;
  2. sistem kepercayaan;
  3. ilmu pengetahuan;
  4. sistem teknologi;
  5. sistem kekerabatan;
  6. sistem mata pencarian;
  7. kesenian.

Pengaruh Geografi terhadap Keberagaman Budaya di Indonesia

Indonesia dengan masyarakatnya yang multikultural turut dipengaruhi oleh kondisi geografi Indonesia yang tidak homogen. Indonesia sebagai negara kepulauan juga merupakan isolasi yang cukup kuat melestarikan keragaman budaya tersebut.


Dalam Sensus Penduduk 2010 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tersedia 1331 kategori suku. Sejumlah 1331 kategori itu merupakan kode untuk nama suku, nama lain atau alias suatu suku, nama sub suku, bahkan nama sub dari sub suku. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan proporsi 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Menempati posisi kedua adalah Suku Sunda sebesar 15,50 persen. Selanjutnya suku-suku lainnya memiliki proporsi di bawah lima persen penduduk Indonesia.

Jumlah bahasa daerah di Indonesia yang terdata oleh Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan mencapai 652 bahasa daerah. Dari jumlah bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia tersebut, paling banyak ada di Provinsi Papua, yakni sekitar 400-an bahasa.

Bahasa daerah di Papua terdata sangat banyak karena antara satu komunitas dengan komunitas lainnya memiliki bahasa masing-masing yang di antara mereka saling tidak memahami.

Beberapa faktor geografi yang berpengaruh terhadap keragaman budaya di Indonesia antara lain:

Iklim, Iklim mampu mempengaruhi pola kehidupan manusia. Manusia yang hidup di suatu daerah harus beradaptasi dengan tempat yang mereka tinggali. Udara di tempat dia tinggal, kelembaban juga curah hujan dan lama penyinaran matahari juga ikut mempengaruhi hal ini. menurut Koppen, ada tiga iklim besar yang terdapat di wilayah Indonesia, Af, Am, dan Aw. Dari tropis basah, sedang hingga tropis kering. Kemudian morfologi Indonesia yang beragam turut mempengaruhi perbedaan iklim di tiga wilayah iklim tersebut. Dalam cara berpakaian misalnya, orang-orang yang bermukim di wilayah dingin akan menggunakan pakaian yang lebih tebal dan bahan yang memberikan hangat dari pada mereka yang tinggal di daerah hangat.

Morfologi dan ketinggian tempat, morfologi dan ketinggian menurut Junghun berpengaruh terhadap tanaman yang dapat tumbuh, hal ini pada kebudayaan amat menentukan bagaimana cara dan bagaimana penduduk bercocok tanam. Orang bali yang tinggal di tempat pegunungan memanfaatkan kemiringan lereng untuk mengaliri sawahnya dengan sistem subak.

Laut, Indonesia merupakan negara kepulauan tentu memiliki budaya maritim yang kuat, arus laut yang berbeda-beda di laut Indonesia diadaptasi dengan cara yang berbeda-beda pula. Kita mengenal perahu bercadik dan tidak bercadik pada nelayan Indonesia. Nelayan pantai selatan Jawa memiliki perahu bercadik karena ombak laut selatan terkenal ganas.

Sungai, Sungai-sungai besar dan panjang yang airnya mengalir sepanjang tahun karena curah hujan yang tinggi. Menjadi rahim dari lahirnya banyak kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. Sriwijaya, Kutai kerta negara yang terkenal dengan transportasi airnya. Selain itu sungai telah lama dimanfaatkan orang Indonesia untuk sistem irigasi. Bukankah budaya feodal juga lahir dari penguasaan atas sumber-sumber pengairan.

Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia adalah manifestasi interaksi masyarakat dengan alam Indonesia yang heterogen. Keragaman ini adalah karunia yang harus disyukuri.

Persebaran Keragaman Budaya Indonesia

Sensus Penduduk 2010 mengelompokkan seluruh wilayah administrasi Indonesia menjadi tujuh wilayah atau pulau, yang secara histori merupakan asal komunitas suku bangsa tertentu. Ketujuh wilayah tersebut adalah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Koentjaraningrat menilai, klasifikasi suku bangsa Indonesia masih berdasarkan sistem lingkaran hukum adat yang disusun oleh van Vollenhoven. Menurut van Vollenhoven, ada 19 lingkaran hukum adat di Indonesia sebagai berikut:


Aceh;

Gayo-Alas dan Batas,. Nias dan Batu;

Minangkabau, . Mentawai;

Sumatra Selatan, . Enggano;

Melayu;

Bangka dan Biliton (Belitung);

Kalimantan;

Minahasa,  Sangir Talaud;

Gorontalo;

Toraja;

Sulawesi Selatan;

Ternate;

Maluku,  Kepulauan Barat Daya;

Nugini;

Timor;

Bali-Lombok;

Jawa Tengah dan Jawa Timur;

Surakarta-Yogyakarta;

Jawa Barat.

Salah satu unsur kebudayaan adalah bahasa. Secara tipologis, bahasa daerah Indonesia dapat dibedakan ke dalam rumpun bahasa Austronesia, dan rumpun bahasa Papua.


Rumpun bahasa Austronesia merupakan mayoritas di Indonesia, sekitar 66 % adalah rumpun bahasa ini. Rumpun bahasa ini tersebar dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru di ujung selatan, dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah di ujung timur. Persebaran Austronesia terjadi karena leluhur Austronesia melakukan migrasi ke Filipina. Dari sini kemudian menyebar ke pulau-pulau di Nusantara. Secara genealogis, bahasa-bahasa Austronesia terdiri dari tiga kelompok: 1) Melayu-Polinesia Barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa bagian barat). 2) Melayu-Polinesia Tengah (Sunda kecil, mulai Sumbawa bagian timur ke arah timur, kecuali Halmahera). 3) Halmahera Selatan-Papua Barat.

Rumpun bahasa Papua, tersebar di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Pembentukan Kebudayaan Nasional

Bangsa Indonesia yang plural, terbentuk atas beragam etnis, agama, dll. bukan hanya pengaruh dari dalam, dari luar pun turut mewarnai kebudayaan Indonesia, lewat proses asimilasi dan akulturasi. Kebudayaan Indonesia telah dipengaruhi Hindu-Budha yang datang dari India sejak 400 tahun sebelum Masehi. Mahabharata dan Ramayana telah banyak diadaptasi dalam kebudayaan Indonesia bahkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah mengakar pada kepribadian orang Indonesia.


Selain Hindu-Budha, kebudayaan Islam juga telah beradaptasi di Indonesia, sejak awal abad ke 13. Bahkan Islam kini menjadi agama mayoritas orang Indonesia. Kebudayaan Barat masuk ke Indonesia sejak orang Portugis pertama mendarat di Nusantara, menyebarkan agama Katolik, dan orang-orang Belanda mendarat di Nusantara sekitar tahun 1500 Masehi membawa agama Protestan.


Bukanlah hal mudah untuk mempersatukannya dalam wujud kebudayaan nasional yang tunggal. Perbedaan ini harus diterima dengan satu kontrak kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga seluruh perbedaan dapat menyetu dalam Indonesia. Bent Anderson, menuliskan bingkai nasionalisme Indonesia ini bagai the imagine society (komunitas yang dibayangkan).


Konsep tentang kebudayaan Indonesia yang kemudian diperjelas menjadi kebudayaan nasional (Indonesia) atau kebudayaan bangsa bukan merupakan pembahasan baru dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia.


Sutan Takdir Alisyahbana, menyebutkan bahwa kebudayaan nasional Indonesia sebagai suatu kebudayaan yang universal. Unsur-unsur dikreasikan terutama yang masih langka dan dimiliki masyarakat Indonesia masa itu, yaitu: teknologi, ekonomi, keterampilan berorganisasi, ilmu pengetahuan.


Sementara tokoh budayawan lian, Poerbatjaraka menggariskan bahwa kebudayaan nasional Indonesia harus berakar pada kebudayaan Indonesia sendiri, artinya harus berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa yang ada di Nusantara. Dianjurkan pula agar manusia Indonesia banyak mempelajari sejarah kebudayaan sendiri.


Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak kebudayaan daerah. Dalam hal ini ia telah memasukkan aspek mutu karena ungkapan puncak berarti unsur-unsur kebudayaan daerah yang paling tinggi mutunya.


Keajekan konsep kebudayaan nasional ini dianggap penting karena selain di dalamnya termuat berbagai pedoman nilai juga mencerminkan simbol identitas bangsa, sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 sebagai berikut:


Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Selanjutnya, penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.


Menurut Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2017, Pemajuan Kebudayaan dilaksanakan berlandaskan Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dan asas pemajuan kebudayaan Indonesia adalah:

  1. toleransi;
  2. keberagaman;
  3. kelokalan;
  4. lintas wilayah;
  5. partisipatif;
  6. manfaat;
  7. keberlanjutan;
  8. kebebasan berekspresi;
  9. keterpaduan;
  10. kesederajatan; dan
  11. gotong royong.

Objek Pemajuan Kebudayaan meliputi:

  1. tradisi lisan;
  2. manuskrip;
  3. adat istiadat;
  4. ritus;
  5. pengetahuan tradisional;
  6. teknologi tradisional;
  7. seni;
  8. bahasa;
  9. permainan rakyat; dan
  10. olahraga· tradisional.

Pelestarian dan Pemanfaatan Produk Kebudayaan Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

Banyak karya-karya kebudayaan tradisional Indonesia yang hampir punah bahkan punah. Anak-anak muda tidak mau lagi memakai, menggunakan, atau mempelajarinya karena menganggapnya telah ketinggalan zaman. Hal ini sangat disayangkan karena banyak dari budaya kita baru disadari ternyata memiliki nilai yang amat tinggi. Hal ini sebenarnya wajar, karena kebudayaan adalah sesuatu yang dinamis, dapat berubah sesuai perkembangan zamannya.


Jadi cukup tepat jika sub judul ini adalah “pelestarian”. Karena makna lestari lebih condong pada awet, “pengawetan”. Dalam satu wawancara dengan Hari Rusli (Almarhum) seniman Bandung. Menurut beliau, Sulit bagi kita untuk memaksa anak muda untuk terus mencintai kesenian-kesenian tradisional, karena zamannya memang sudah berubah. Yang kita bisa hanyalah memasukkan jenis-jenis karya kesenian yang kita miliki ke dalam museum, beserta dengan perangkat-perangkat untuk mempelajarinya. Sehingga suatu saat nanti ketika adalah orang yang mau belajar, jelas tempat di mana orang harus belajar, dan karya-karya tersebut tidak punah.


Seperti seni pertunjukan wayang misalnya. Sekarang ini seni pertunjukan wayang selalu sepi penonton seperti dulu ketika jamannya. Namun dengan adanya museum wayang, serta jurusan pewayangan di universitas-universitas kesenian. Masih banyak generasi muda yang mau belajar seni pewayangan, sehingga wayang masih dapat terus lestari.


Selain dengan menyimpan dan mengawetkannya di tempat yang tepat seperti museum dan sekolah. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan revitalisasi kebudayaan tradisional sehingga kesenian tradisional dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman dan kembali menjadi tren. Salah satu yang berhasil direvitalisasi adalah batik. Bahkan batik Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya dunia.


Batik Budaya Indonesia diakui Dunia

Batik yang sempat tenggelam karena perkembangan zaman. Lewat usaha semua pihak, termasuk dukungan pemerintah batik kembali menjadi kesenian populer. Kesenian batik sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Bati adalah seni lukis di atas kain dengan metode yang khas zaman dahulunya hanya digunakan oleh kalangan bangsawan kerajaan saja. Karena banyak dari kalangan bangsawan yang pergi ke luar istana dan mengenakan batik maka batik juga menjadi populer digunakan oleh rakyat kebanyakan.

Batik juga merupakan simbol lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia. Lahirnya organisasi Serikat Islam (SI) di dahului oleh kelahiran Serikat Dagang Islam (SDI) yang merupakan perkumpulan para pedagang batik. Masuknya pakaian ala barat perlahan menenggelamkan batik sebagai pakaian nasional Indonesia.

Para perancang busana modern Indonesia, memasukkan batik sebagai bahan dasar rancangannya hingga batik seperti lahir kembali dalam wujudnya yang lebih modern. Pemerintah mencanangkan hari batik nasional. Pakaian batik dijadikan salah satu pakaian dinas harian, tidak hanya di instansi pemerintah, juga di perusahaan swasta dan sekolah. Untuk menghadiri acara pernikahan, wisuda, dll. Bahkan batik juga dapat menjadi pakaian sehari-hari.

Pasar batik kembali menggeliat. Pengrajin batik terus bertambah, tidak hanya di pasar tradisional batik juga masuk pada pasar modern. Batik kembali menjadi peluang pasar yang seksi untuk memperoleh keuntungan.

Masih lebih banyak lagi produk kebudayaan Indonesia yang bisa kembali menjadi tren, sehingga kembali dapat dinikmati masyarakat. Ini perlu digali lebih dalam. Dalam hal butuh strategi kebudayaan yang efektif, agar produk kebudayaan lokal kita yang hampir punah kembali tampil sebagai sesuatu yang baru dan inovatif.


Kebudayaan dan Pariwisata

Ditilik dari laman detik.com (17/10/2017) Pariwisata menjadi primadona baru bagi sektor pembangunan. Karena pemasukan dari devisa dan tenaga kerja memperolah angka yang cukup signifikan.

Devisa dari sektor pariwisata pada 2016 sebesar US$ 13,568 miliar berada di posisi kedua setelah CPO US$ 15,965 miliar. Pada 2015, devisa dari sektor pariwisata sebesar US$ 12,225 miliar atau berada di posisi keempat di bawah Migas US$ 18,574 miliar, CPO US$ 16,427 miliar, dan batu bara US$ 14,717 miliar.


Pariwisata bagi Indonesia adalah sesuatu yang sangat potensial. Potensial untuk lebih banyak lagi mendatangkan keuntungan utamanya untuk menambah pendapatan negara (GNP). Potensi tempat-tempat kunjungan wisata Indonesia sangat banyak. Kalau dulu kita hanya kenal Bali dan Yogyakarta, sekarang banyak orang datang ke Papua untuk menikmat Raja Ampat, datang ke Labuan Bajo untuk melihat komodo, datang ke Lombok. Dll.


Ada banyak alasan wisatawan mau berkunjung ke Indonesia. Antara lain:

  1. Alam Indonesia yang indah;
  2. Orang-orang Indonesia yang ramah;
  3. Makanan tradisional Indonesia yang lezat;
  4. Kekayaan tradisi Indonesia; dan
  5. Biaya hidup yang murah.

Selain alam Indonesia yang Indah, ternyata kebudayaan Indonesia yang kaya menjadikan para turis, suka datang dan betah tinggal di Indonesia. Adat ketimuran orang-orang Indonesia terkenal ramah. Sopan-santun dan budi pekerti adalah warisan nenek moyang yang patut dijaga eksistensinya. Kemudian kekayaan Indonesia dengan aneka rempah, juga kecerdasan bangsa Indonesia dalam meramu bumbu-bumbu tersebut menjadikan masakan Indonesia terkenal lezat-lezat. Nasi orang telah mendunia, rendang pernah ditulis oleh satu majalah internasional sebagai makanan terlezat di dunia, dan banyak lagi.


Indonesia ada negara yang kaya akan tradisi, bahkan pendukung tradisi itu sangat banyak dan sangat kuat mempertahankannya. Kebanyakan dari karya-karya kesenian kita adalah kesenian tradisi yang tidak lepas dari unsur penyembahan pada yang kuasa. Bali terkenal sebagai tempat wisata dunia, selain karena alamnya yang indah, juga karena tradisi-tradisinya yang unik.


Secara statistik kunjungan wisatawan manca negara Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Thailand, atau Singapura. Tapi harus diyakini potensi pariwisata Indonesia jauh lebih besar dari kedua negara tersebut. Luas wilayah Indonesia, panjang garis pantai, pulau-pulau yang ribuan jumlahnya, keanekaragaman suku dan tradisi, semuanya adalah potensi bagi pengembangan pariwisata di Indonesia.


Hubungan antara kebudayaan dan pariwisata sangat lah erat dan kuat. Tetap terjaga dan lestarinya kebudayaan kita dengan mempertahankan kedinamisannya adalah modal kuat untuk mendapatkan pendapatan negara yang lebih besar dari sektor pariwisata.


Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang paling utama.


Beberapa ciri ekonomi kreatif antara lain:


Terdapat beberapa unsur utama seperti kreativitas, keahlian, dan talenta yang memiliki nilai jual melalui penawaran kreasi intelektual.

Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat, margin tinggi, beraneka ragam, persaingan tinggi, dan dapat ditiru.

Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan.

Dibutuhkan kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.

Creative economy berbasis pada ide atau gagasan.

Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha.

Konsep creative economy yang dibangun bersifat relatif.

Yang termasuk dalam ekonomi kreatif antara lain:

  1. Periklanan
  2. Arsitektur
  3. Pasar barang seni
  4. Kerajinan (handicraft)
  5. Kuliner
  6. Desain
  7. Fashion
  8. Film, video, dan fotografi
  9. Musik
  10. Seni pertunjukan
  11. Penerbitan dan percetakan
  12. Layanan komputer dan piranti lunak
  13. Radio dan televisi
  14. Riset dan pengembangan
  15. Kebudayaan Indonesia Sebagai Bagian dari Kebudayaan Global

Thomas L. Friedman, dalam bukunya yang berjudul World is Plat yang menganalisis globalisasi pada awal abad ke-21 mengungkap perkembangan perdagangan Internasional dan internet telah jauh menggeser perekonomian dan kebudayaan dunia. India lahir sebagai kekuatan baru dengan perkembangan industri internet dan sumber daya manusianya yang mumpuni. Kemampuan generasi milenial India untuk memecahkan masalah millennium bug bagi dunia komputer internet, telah menghantarnya India pada perekonomian yang lebih maju. Industri perfilman India “Bollywood”, adalah satu jenis kebudayaan Indonesia yang berhasil diimpor ke seluruh dunia.


Selain India, China juga berkembang pesat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terpesat di dunia. Kemampuan China untuk mengimitasi produk-produk dunia. Menempatkan China sebagai negara industri baru yang amat disegani. Majalah Forbes tahun 2019 merilis, China adalah negara penghasil orang kaya baru terbanyak di dunia.

Globalisasi tidak hanya menempatkan dunia pada satu pasar bebas, tapi juga transfer kebudayaan bergerak bebas seperti tanpa filter. Tidak tertutup kemungkinan dunia akan menjadi satu dalam satu kebudayaan yang disebut olah Jean Baudrillard, dengan nada yang pesimis sebagai budaya konsumen. Budaya yang telah diciptakan oleh globalisasi dan pasar bebas. budaya konsumen adalah jenis dari “budaya materi” (material culture). Hal ini berangkat dari watak universal manusia yang berusaha mencukupi kebutuhan materialnya. Dalam hal ini, sebagaimana diargumenkan konsumsi yang terjadi dalam semua masyarakat berada “ di luar perdagangan”  atau tidak terbatas pada perdagangan semata, tetapi selalu merupakan gejala budaya sebagaimana halnya sebuah gejala ekonomi.

Globalisasi membawa nilai-nilai baru bagi masyarakat dunia. Telah lahir cara pandang baru masyarakat untuk memberikan nilai atas segala hal. Nilai adalah esensi paling tinggi dari sebuah kebudayaan.


Budaya Post Modern

Jean Baudrillard, Sosiolog Prancis, menulis bahwa ada empat cara suatu benda mendapatkan nilai, pada masyarakat post modern.  


Keempat proses pembuatan nilai adalah:


Nilai fungsional suatu objek; tujuan instrumentalnya (nilai pakai). Pena, misalnya, menulis; kulkas mendingin.

Kedua adalah nilai tukar suatu objek; nilai ekonominya. Satu pena mungkin bernilai tiga pensil; dan satu lemari es mungkin sebanding dengan gaji yang diperoleh selama tiga bulan bekerja;

Ketiga adalah nilai simbolis dari suatu objek; nilai yang diberikan subjek ke objek dalam kaitannya dengan subjek lain. Sebuah pena mungkin melambangkan hadiah kelulusan sekolah siswa atau hadiah pembicara permulaan; atau berlian dapat menjadi simbol cinta perkawinan yang diumumkan secara publik.

Terakhir adalah nilai tanda suatu objek; nilainya dalam sistem objek. Pena tertentu dapat, meskipun tidak memiliki manfaat fungsional tambahan, menandakan prestise relatif terhadap pena lain; cincin berlian mungkin tidak memiliki fungsi sama sekali, tetapi dapat menyarankan nilai sosial tertentu, seperti rasa atau kelas.

Produk-produk kebudayaan tidak lagi memata dilihat dengan nilai fungsional, atau nilai tukarnya, tapi lebih kepada nilai simbolis dan nilai tanda. Banyak orang membeli smart phone Apple, banyak yang didasarkan atas nilai tandanya dari pada nilai fungsionalnya. Brand value, telah menjadi indikator penting bagi keberhasilan suatu usaha. Supermarket telah mengalahkan pasar-pasar tradisional bukan karena pelayanan dan harganya, tapi karena berbelanja di supermarket lebih bergengsi dari pada belanja di pasar tradisional.


Bagaimana dengan produk-produk kebudayaan Indonesia. Apakah produk-produk kebudayaan Indonesia dapat bersaing dengan produk global yang telah memiliki Brand value yang lebih tinggi. Apakah Warteg dapat bersaing dengan Mc Donald dan KFC? Pertanyaan ini mestinya tidak menjadi kerisauan yang berkelanjutan. Kreativitas yang tinggi dibutuhkan untuk Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk global.


Dalam dunia post modern, revolusi 4.0, kebudayaan Indonesia mau tidak mau harus berhadapan secara vis to vis dengan budaya global. Jika kalah bersaing kebudayaan Indonesia dapat saja lenyap menyatu dalam budaya globalisasi yang oleh Antony Gidden, digambarkan sebagai truk besar yang bergerak turun tanpa kendali, menggerus apa saja yang ada hadapannya. Indonesia akan kehilangan seluruh identitas kebudayaan nasionalnya.


Sumber:

Yasinto Shindu P, Geografi untuk SMA/MA Kelas IX, Erlangga, Jakarta 2017

https://gurugeografi12.com/ 

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_2_HUBUNGAN_MANUSIA_DAN_LINGKUNGAN.pdf.

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-SYARIF_MOEIS/MAKALAH__3.pdf.




Thursday, 18 March 2021

UH KELAS X IPS. BAB ATMOSFER 2021

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Monday, 8 March 2021

UH Kelas XI IPS. BAB Kependudukan. Sem 2

br />
Waktu Pengerjaan: 90:00 menit!

Thursday, 4 March 2021

Kelas X Sem 2. Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia


Wilayah Indonesia terletak di antara garis lintang 6° LU—11° LS dan 95° BT— 141° BT. Kondisi itu menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan dilalui dua angin muson, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Dengan beriklim tropis, maka Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Iklim di Indonesia memiliki 3 macam iklim yaitu iklim musim (iklim muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut. Namun di indonesia lebih dikenal dengan iklim tropis yang bisa disebut biasanya dengan sebutan iklim panas.  Iklim yang tidak dimiliki oleh negara lain, tak heran jika orang dari mancanegara berdatangan ke indonesia hanya untuk menikmati iklim yang tidak dimiliki dinegaranya sepeti berjemur dibawah terik matahari, merasakan sensasi yang berbeda di musim panas.


Jenis Iklim di Indonesia

Taukah anda dari ketiga iklim tersebut ?? mungkin ini sudah tidak asing lagi di pendengaran anda. kita akan menjelaskan 3 iklim di indonesia diantaranya adalah :

1. Iklim Musim (Iklim Muson)



Iklim musim terjadi karena angin musim yang bertiup berganti arah setiap setengah tahun sekali, iklim musim ini memberikan dampak negatif ataupun positif. Dengan adanya iklim musim di indonesia akan berganti musim dalam kurun waktu yang ditentukan sekitar 6 bulan sekali . Angin musim terdiri dari angin musim barat daya dan angin musim timur laut. Dengan adanya angin musim yang datang dalam kurun waktu 6 bulan sekali, kita dapat merasakan setiap pergantian musim yang terjadi di indonesia .

Berikut adalah penjelasan dari 2 macam bagian angin dari iklim musim :

A. Angin musim barat daya 

 Pada angin musim barat daya ini bisa dibilang sifatnya basah . Angin musim barat daya adalah angin musim yang disebut dengan musim hujan, angin yang bertiup pada bulan tertentu ini yaitu dari bulan oktober sampai dengan bulan april sehingga sudah dipastikan bahwa indonesia akan mengalami musim hujan berkepanjangan. Angin musim barat daya ini mempunyai banyak manfaat bagi seluruh makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Karena musim ini sangat dinanti-tunggu bagi seluruh makhluk hidup .

Bagaimana tidak dinanti-nanti karena sangat menguntungkan sekali bagi makhluk hidup yang memiliki banyak manfaat seperti :

  • menyuburkan panen
  • panen semakin menguntungkan
  • tidak kekurangan sumber air
  • hasil panen subur-subur
  • tumbuhan semakin subur, lebat, indah
  • hewan yang tidak kesulitan mencari sumber air
  • hasil panen semakin meningkat
  • manusia tidak kesulitan menemukan sumber air
  • tingkat kesuburan tanaman semakin berkembang

Begitu banyak manfaat yang bisa kita rasakan ketika musim hujan tiba, sangat menguntungkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

B. Angin musim timur laut

Pada angin musim timur laut ini bisa dibilang sifatnya kering. Angin musim timur laut ini disebut juga dengan musim kemarau (musim kering). Angin yang bertiup pada bulan tertentu ini yaitu dari bulan april sampai dengan oktober sehingga sudah bisa dipastikan akan ada musim kemarau yang berkepanjangan. Angin musim ini sangat tidak diinginkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan karena ini sangat merugikan sekali bagi kelangsungan hidup maakhluk hidup.


Berikut adalah kerugian dari adanya musim kemarau :

  • Sulit menemukan sumber air
  • Petani mengalami musim paceklik
  • Hewan kesulitan mencari sumber air
  • hasil panen semakin menurun
  • tingkat kesuburan tanaman semakin berkurang

2. Iklim Tropika (Iklim Panas)


Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa meyebabkan Indonesia memiliki iklim tropika atau bisa disebut dengan iklim panas. Karena indonesia memiliki suhu yang tinggi sehingga sekitar tahunan indonesia akan mengalami musim paceklik atau yang disebut dengan musim panas berkepanjangan. Iklim tropis di Indonesia terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Tak heran jika orang indonesia terkadang suka mengeluh dengan cuaca panas yang ada di indonesia karena menyebabkan banyak kerugian yang dialami oleh warga indonesia. Sehingga warga indonesia sangat berharap iklim panas ini segera berakhir berganti dengan musim hujan yang membuat keuntungan banyak bagi warga indonesia.


3. Iklim Laut


Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan objek wisata alam terutama indonesia merupakan negara yang memiliki laut, sungai atau samudera, sungai sangat  memberikan manfaat sungai bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu indonesia memiliki iklim laut. Iklim laut adalah iklim yang banyak mendatangkan hujan yang bersifat lembab sehingga indonesia bisa mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Dengan adanya iklim laut ini warga indonesia merasakan kenyamanan karena lebih memiliki banyak keuntungan untuk membantu kelangsungan hidupnya.


Iklim laut berada di daerah :


Tropis dan Sub Tropis 

Iklim sub tropis adalah area daerah tinggi atau pegunungan yang terletak di daerah tropis atau sub tropis, karena ketinggian berada didaerah pegunungan bisa mengakibatkan kekeringan. Bisa di bilang identik dengan iklim samudera yang iklimnya tersebut ada musim panas serta musim dingin stabil diantara kedua musim. Dan biasanya di ketika musim tropis dan sub tropis datang suhu rata-rata tahunan rendah sehingga sering terjadinya hujan yang di sertai badai sehingga sangat membahayakan keberadaan warga indonesia jika tiba musim ini datang.


Daerah sedang 

Sama hal nya dengan iklim tropis dan sub tropis. Daerah sedang memiliki ketinggian yang sedang keadaannya pun menjadi stabil seperti banyaknya awan, banyak hujan di musim dingin. Namun hujan yang turun tidak seperti di daerah tropis dan subtropis yang lebih dominan ke hujan yang disertai badai. Di daerah sedang ini hujan yang turun hanya rintik-rintik yang tidak terlalu membahayakan warga sekitar.


Perubahan iklim di Indonesia

Beberapa kondisi bisa merubah keadaan iklim suatu wilayah, begitu pula yang terjadi di Indonesia. Hal ini akan di tandai dengan adanya perubahan temperatur rata-rata harian yakni :

  • pola curah hujan
  • tinggi muka air laut
  • variabelitas iklim (seperti El nino, La nina dan sebagainya)

Dengan adanya perubahan iklim bisa menyebabkan dampak serius pada pertanian, kesehatan, perekonomian dan lain sebagainya. Peningkatan temperatur harian ini berpengaruh dalam curah hujan yang biasanya ditentukan oleh sirkulasi monsun asia dan australia. Sirkulasi monsun mempunyai dua musim yang berubah dalam kurun waktu 6 bulan sekali yaitu musim hujan dan musim kemarau.


Perubahan iklim ini sangat  berdampak pada  :

  • Produksi bahan pangan terhambat seperti (ikan, jagung, padi, serta kebutuhan pokok lainnya)
  • Resiko banjir seperti di daerah pantai, laut dan daerah yang datarannya rendah
  • Pengiriman barang distribusi yang menggunakan transportasi laut
  • Tempat pariwisata atau objek wisata akan mengalami kerusakan

Dari penjelasan tersebut sudah bisa sangat dipastikan bahwa indonesia memiliki beberapa perubahan iklin yang ditentukan dalam kurun waktu tertentu oleh karena itu warga indonesia harus selalu siap siaga untuk menghadapi datangnya perubahan iklim pada waktu tertentu agar tidak terlalu memberikan dampak kerugian bagi warga indonesia sendiri.


Pengaruh Perkiraan seluruh musim di Indonesia

Indonesia yang terletak pada posisi yang strategis menyebabkan indonesia berada di wilayah yang rentan akan perubahan iklim atau cuaca. Perubahan iklim yang terjadi kurun waktu dalam 6 bulan sekali ini sudah dapat dipastikan sehingga perubahan iklim di indonesia dengan beberapa fenomena yang mempengaruhi iklim di indonesia.


Fenomena yang mempengaruhi iklim di Indonesia yaitu :

1. El Nino dan La Nina

Perubahan El Nino bisa menyebabkan curah hujan di sebagian besar di indonesia semakin  berkurang . Tingkat berkurangnya curah hujan ini tergantung dari tingkat El Nino tersebut. El Nino juga bisa menyebabkan kekeringan panjang di indonesia sehingga memberikan dampak buruk seperti kebakaran hutan, efek rumah kaca, dan asap- asap yang beredar dimana-mana.

Kebakaran hutan ini sangat membahayakan bagi beberapa ekosistem, dengan ini cara yang akan melindungi dari kerusakan hutan.

Sedangkan La Nina adalah kebalikan dari El Nino yang bisa meyebabkan curah hujan di sebagian besar indonesia mengalami penurunan suhu muka laut. La Nina tidak dapat di prediksikan dan sehingga periodenya pun tidak tetap. La nina terjadi sekitar tiga atau tujuh tahun sekali, dan dapat berlangsung 12 atau 36 bulan.


 2. Dipole Mode

Peristiwa Dipole Mode ditandai dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut antara samudera hindia tropis bagian barat dengan samudera hindia baian timur. Anomali ini memiliki kondisi yang sangat dingin lebih dingin dari cuaca normal.


3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Angin monsun adalah angin yang berhembus dan berganti arah dua kali  atau polanya berlawanan sepanjang tahun. Ada dua macam angin munson yaitu angin munson Asia dan angin munson Australia.


4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)

Daerah pertemuan angin antar tropis merupakan tempat daerah panas dan selalu naik dan agak jarang ada angin. Di daerah ini terjadi pertemuan antara angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara yang menyebabkan udara terangkat dan bisa menghasilkan badai konvektif.


5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia

Suhu permukaaan laut di wilayah indonesia mempunyai pengaruh sangat peting terhadap curah hujan, sehingga bisa terdeteksi dari perubahan pada suhu.


Dan itu adalah penjelasan dari perkiraan seluruh musim di indonesia, perkiraan musim indonesia yang bisa di deteksi dan diperkirakan oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) kapan akan terjadinya perubahan iklim atau cuaca di indonesia.


Keunggulan Iklim Di Indonesia

Indonesia adalah negara yang berada di Benua Asia yang tepatnya di bagian Asia Tenggara dan indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis yang memiliki banyak keunggulan yang berbeda-beda diantara negara lain. Tak heran jika indonesia sering didatangi orang yang berasal dari mancanegara hanya untuk menikmati keindahan alam yang ada di indonesia.


Keunggulannya adalah :

  1. Indonesia memiliki 3 musim yaitu iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut
  2. Indonesia bisa melakukan kegiatan ekonomi sepanjang tahun
  3. Indonesia memiliki musim kemarau dan musim hujan yang datang setiap setengah tahun sekali
  4. Indonesia memiliki cuaca yang tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin
  5. Indonesia dengan beranekaragam kekayaaan alam
  6. Indonesia dengan hamparan tanah yang luas, subur dan mudah untuk ditanami tumbuh-tumbuhan, padi, bunga dan lain sebagainya
  7. Indonesia yang memiliki berbagai macam laut, pantai, dan pulau yang terbentang luas.
  8. Indonesia dengan kekayaan wisata alam

Dan itulah keunggulan dari Indonesia yang mempunyai banyak keunggulan yang tidak di miliki di negara lain. Oleh karena itu abadikan dan lestarikan akan keindahan alam dan anekaragam kekayaan alam yang ada di indonesia.


Pengaruh Iklim di Indonesia dengan Dunia

Indonesia memiliki 3 iklim yang berganti dalam waktu tertentu, hal ini banyak mempengaruhi bagi kehidupan manusia, terlebih jika sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.  dengan adanya pergantian iklim atau musim, memberikan pengaruh yang menguntungkan atau merugikan bagi warga indonesia. Di Indonesia iklim memiliki banyak pengaruh bagi dunia serta memiliki dampak positif dan negatifnya .


Berikut adalah pengaruh iklim di indonesia terhadap dunia :

  • Dampak terhadap sektor pariwisata


Perubahan iklim yang terjadi pada sektor pariwisata dapat mempengaruhi karakteristik dan pola kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun dari mancanegara. Beberapa tempat pariwisata akan mengalami banjir, kekeringan, longsor, angin kencang, dan kerusakan terumbu karang . Sehingga dapat berpengaruh bagi daya tarik tempat wisata tersebut yang bisa mengurangi para pengunjung baik dari dalam maupun dari macanegara. Hal ini justru menyebabkan kerugian bagi pihak sektor pariwisata dikarenakan sedikit kunjungan dari wisatawan.


  • Dampak terhadap sektor pertanian 

Perubahan iklim yang terjadi pada sektor pertanian sangat mempengaruhi terhadap hasil dari pertanian tersebut. Beberapa sawah akan mengalami kekeringan, hujan yang terlalu berlebihan, dan penanaman padi yang tidak teratur. Dikarenakan perubahan iklim cuaca yang dapat mempengaruhi hasil dari pertanian yang ada di wilayah pedesaan sehingga para petani terkadang mendapatkan keuntungan atau kerugian dengan hasil yang di dapat dari panen padinya.


  • Dampak terhadap transportasi 

Kita sudah tau bahwa indonesia merupakan negara yang padat penduduk dan kemacetan hampir diseluruh sudut kota, jadi sudah tidak heran lagi jika penghuni nya tidak beraturan dikarenakan dengat padatnya penduduk dan kemacetan yang hampir setiap harinya terjadi. Termasuk dengan adanya perubahan iklim yang sudah selalu terjadi setiap tahun membuat dampak terhadap transportasi mengalami kemacetan, perjalanan yang tidak tepat waktu, menerobos jalan, menggunakan lahan jalan sebebasnya. Dan dari peristiwa ini lah yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global di setiap sudut kota sehingga diperlukannya observasi penghijauan di setiap kota agar hasilnya bisa sejuk, nyaman, dan kemacetan transportasi bisa berkurang.


  • Dampak iklim terhadap tanaman 

Dengan adanya pergantian iklim atau musim pada kurun waktu tertentu dapat meberikan berbagai dampak pada apapun terutama dampak terhadap tanaman, dengan cuaca yang panas atau dengan musim hujan berkepanjangan iklim juga memberikan pengaruh banyak bagi tanaman seperti tanaman menjadi layu, kering, mudah mati atau tempat yang di tanami tanaman terlalu lembab sehingga menyebabkan memperlambat pertumbuhan tanaman


  •  Dampak ekologis bagi wilayah pesisir (mangrove)

Dengan adanya pemanasan global yang ada di indonesia telah memberikan dampak buruk bagi wilayah pesisir karena dapat menyebabkan terjadinya badai dan abrasi yang dapat merusak ekosistem daerah pesisir(mangrove), selain itu juga pemanasan global bisa memberikan dampak bagi kehidupan biota laut yang mengakibatnya potensi kematian dan pemutihan terumbu karang di perairan tropis.


  • Dampak pada daerah arid dan gurun


Gurun adalah suatu daerah yang hanya menerima curah hujan yang sedikit karena daerahnya yang di permukaan tinggi mengakibatkan daerah gurun tidak bisa menerima musim hujan yang berkepanjangan, kondisi daerah gurun ini sangat gersang dengan sinar matahari yang sangat terik dan penguapan yang tinggi. Hal ini menyebabkan hanya tumbuhan yang berduri saja seperti kaktus yang dapat tumbuh di tempat ini. Tumbuhan yang memiliki banyak bunga dan tumbuhan lebat lainnya tidak akan bisa untuk tumbuh di daerah gurun ini.


  • Dampak dalam kehidupan manusia 


Dampak perubahan musim dan iklim ini sangat memberikan pengaruh terhadap manusia sebagai penduduk duni baik terhadap kesehatan, lingkungan, ekonomi maupun dalam pelestarian flora dan fauna. Dampak yang sebagian besar merugikan ini diakibatkan oleh diri kita sendiri yang kurang kesadaran sehingga menimbulkan dampak bagi lingkungan kita sendiri.

Misalnya pembangunan di sembarang tempat yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar, penebangan hutan secara liar serta pembukaan lahan dengan cara membahkar pohon-pohon yang ada dihutan yang dapat menyebabakan pemanasan global dan merusak lingkungan yang ada sekitar . Untuk itu semakin ditingkatkan lagi kesadaran diri dan tanggung jawabnya untuk saling menjaga lingkungan untuk tidak mengotori dan memanfaatkan sesuatu yang bukan pada tempatnya.

Dan itulah pengaruh dari iklim indonesia terhadap dunia yang bisa kapan saja menimbulkan dampak negatif atau positif bagi setiap sektor yang berbeda. Inilah hasil dari penjelasan iklim di indonesia, pembagian iklim, perubahan iklim, perkiraan seluruh iklim, dan pengaruh iklim pada dunia.


Sumber:

Wardiyatmoko, K . 2013. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/iklim-di-indonesia

https://www.ruangguru.com/blog/iklim



Thursday, 18 February 2021

Kelas X. Klasifikasi Iklim

 

Tipe Macam Iklim Matahari, Iklim Koppen, Iklim Schmidt – Fergusson, Iklim Oldeman, Iklim F. Junghuhn. Terjadinya kondisi iklim yang bervariasi di muka bumi, disebabkan rotasi dan revolusi bumi, serta adanya perbedaan garis lintang dari setiap region di dunia. Beberapa macam iklim, antara lain sebagai berikut. 

 1. Iklim Matahari

Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya intensitas sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Tempat-tempat yang lintangnya tinggi lebih sedikit daripada tempat-tempat yang lintangnya rendah.



Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi lima daerah iklim, yaitu sebagai berikut.

a. Daerah Iklim Tropis : 0° – 23,5° LU/LS

b. Daerah Iklim Subtropis : 23,5° – 40° LU/LS

c. Daerah Iklim Sedang : 40° – 66,5° LU/LS

d. Daerah Iklim Dingin : 66,5° – 90° LU/LS


2. Iklim Koppen

 Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan data temperatur udara dan endapan yang dihubungkan dengan kelompok-kelompok tanaman. Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur.

 Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf.

a. Iklim A - Iklim Hujan Tropis (Tropical Climate)

Ciri-cirinya temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18° C, curah hujan tahunan tinggi, rata-rata lebih dari 70 cm/tahun. Jenis vegetasi beraneka ragam.

b. Iklim B - Iklim Kering/Gurun (Dry Climate)

Ciri-cirinya terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah 25,5 mm/tahun. Tingkat penguapan tinggi.

c. Iklim C - Iklim Sedang (Warm Temperate Climate)

Temperatur bulan terdingin berkisar 18° C sampai –3° C.

d. Iklim D - Iklim Salju atau Mikrothermal (Snow Climate)

Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10° C, sedangkan suhu ratarata bulan terdingin –3° C.

e. Iklim E - Iklim Kutub (Ice Climate)

 Terdapat di derah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari 10° C. Tidak memiliki musim panas yang benar-benar panas.



Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe yang ditandai dengan

huruf kecil yaitu f, w, dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af (iklim tropic basah), Aw (iklim basah tropik), dan Am (iklim basah tropik dengan musim kering yang singkat).

Rincian pembagian iklim Koppen secara mendalam adalah sebagai berikut.

a. Af = iklim hujan tropik

b. Aw = iklim sabana tropik

c. Bs = iklim stepa

d. Bw = iklim gurun

e. Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering

f. Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering

g. Cs = iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering

h. Df = iklim hujan salju tanpa musim kering

i. Dw = iklim hujan salju dengan musim dingin yang kering

j. Et = iklim tundra

k. Ef = iklim salju


3. Iklim Schmidt – Fergusson

 Cara perhitungan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun kemudian dirata-ratakan. Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering dengan menggunakan metode Mohr.

Menurut Mohr suatu bulan dikatakan:

a. bulan kering, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm;

b. bulan basah, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm;

c. bulan lembap, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya antara 60–100 mm.


 Penentuan iklim Schmidt-Fergusson dapat ditentukan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.


 

Makin besar nilai Q, berarti iklimnya semakin kering dan semakin kecil nilai Q, iklim semakin basah. Schmidt dan Fergusson menggolongkan tipe-tipe iklim sebagai berikut. Perhatikan Tabel 4.3.



4. Iklim Oldeman


 Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya menggunakan unsur curah hujan sebagai dasar dari klasifikasi iklim. Bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut dihubungkan dengan pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Oleh karenanya penggolongan iklimnya dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification). Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm setiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Untuk sebagian besar palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk mem budidayakan padi sawah selama satu musim.


 Dalam metode ini, bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang memiliki jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis padi yang digunakan, periode 5 bulan basah berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah, petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, petani tidak dapat membudidayakan padi tanpa adanya irigasi tambahan.

 

Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.

Iklim A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

Iklim B : Jika terdapat 7–9 bulan basah berurutan.

Iklim C : Jika terdapat 5–6 bulan basah berurutan.

Iklim D : Jika terdapat 3–4 bulan basah berurutan.

Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.


Bulan basah, lembap, dan kering yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut.

a. Bulan basah jika curah hujan lebih dari 200 mm.

b. Bulan lembap jika curah hujannya berkisar antara 100 - 200 mm.

c. Bulan kering jika curah hujannya kurang dari 100 mm.


5. Iklim F. Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertical sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, seperti yang terlihat pada gambar.


 



Pembagian daerah iklim tersebut adalah sebagai berikut.

a. Daerah Panas/Tropis

Tinggi tempat : 0–600 m di atas permukaan laut.

Suhu : 22° C–26,3° C.

Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa.

b. Daerah Sedang

Tinggi tempat : 600 m–1500 m di atas permukaan laut.

Suhu : 17,1° C–22° C

Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, kina, sayur-sayuran.

c. Daerah Sejuk

Tinggi tempat : 1500–2500 m di atas permukaan laut.

Suhu : 11,1° C–17,1° C

Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.

d. Daerah Dingin

Tinggi tempat : lebih dari 2500 m di atas permukaan laut.

Suhu : 6,2° C–11,1° C

Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.




Sumber.

Wardiyatmoko, K . 2013. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pembagian-iklim-di-dunia

http://geografisku.blogspot.com/2015/09/klasifikasi-iklim.html

https://www.kompas.com/pembagian-iklim-menurut-junghuhn-kppen-schmidt-ferguson-dan-oldman


 


 


 

Thursday, 4 February 2021

Kelas X. Sem 2 Bab I. Perbedaan Iklim dan Cuaca, Pengertian, Unsur Pembentuk & Alat Ukur

Berdasarkan penjelasan situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), istilah Cuaca menunjukkan pada kondisi atmosfer sesaat, yakni dalam rentang waktu menit, jam, hingga hari di suatu tempat tertentu.

Sedangkan istilah Iklim merujuk pada keadaan atmosfer dalam periode yang panjang serta dalam wilayah yang luas. Maka itu, iklim kerap disebut juga statistik atau sintesa dari keadaan cuaca.

Jadi, istilah cuaca berkaitan dengan keadaan udara di suatu tempat yang cenderung lebih kecil dan terjadi dalam waktu singkat. Sementara Iklim menunjukkan pola kejadian cuaca rata-rata di suatu wilayah yang lebih luas dalam waktu relatif panjang.

Masih mengutip penjelasan BMKG, rata-rata periode waktu untuk mendeskripsikan iklim mencapai lebih dari 30 tahun. Iklim pun mencakup wilayah yang luas. Misalnya, sebuah wilayah dinyatakan memiliki iklim tropis.



Apabila didetailkan, berikut adalah ringkasan persamaan serta perbedaan Cuaca dan Iklim.

Persamaan cuaca dan iklim

  • Sama-sama gambaran parameter fisis keadaan/kondisi atmosfer.
  • Sama-sama dibentuk unsur: suhu udara, kelembapan, curah hujan, arah-kecepatan angin.
  • Sama-sama diukur dengan alat termometer, higrometer, penakar hujan dan anemometer.

Perbedaan cuaca dan iklim

  • Skala waktu terjadinya cuaca lebih singkat dan sempit daripada iklim.
  • Data cuaca diperoleh seketika saat dilakukan pengamatan keadaan atmosfer.
  • Data iklim diperoleh setelah catatan cuaca dalam jangka panjang terkumpul.
  • Ilmu tentang cuaca disebut meteorologi.
  • Ilmu tentang iklim disebut klimatologi.

Baca juga: Litosfer

Maka itu, kalimat yang merujuk pada istilah Cuaca akan berbunyi: suhu udara di Jakarta hari ini mencapai 30 derajat celcius. Adapun contoh kalimat yang merujuk pada pembahasan terkait tema Iklim, adalah: suhu udara di Jakarta sepanjang tahun berkisar 30 derajat celcius.

Untuk lebih memahami apa itu Cuaca dan Iklim, perlu diketahui sejumlah unsur pembentuk kedua kondisi ini. Menurut BMKG, setidaknya ada 7 unsur pembentuk Cuaca dan Iklim, yakni:

  1. Penyinaran matahari
  2. Suhu udara
  3. Kelembapan udara
  4. Penguapan
  5. Tekanan udara
  6. Arah dan kecepatan angin
  7. Presipitasi (bentuk cair adalah hujan dan bentuk padat adalah salju).



Alat Ukur Unsur-unsur dalam Cuaca dan Iklim

Alat ukur yang digunakan dalam pengamatan unsur-unsur dalam cuaca dan iklim berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing. Namun, alat pengukur cuaca dan iklim harus memiliki kualifikasi yang berupa: kuat dan tahan lama; punya ketelitian dan kepekaaan tinggi; dan sederhana dalam hal pengoperasian maupun perawatan.

Akurasi alat pengukur cuaca dan iklim bergantung jenis dan cara pengoperasiannya. Alat pengukur cuaca dan iklim yang bersifat otomatis akan menghasilkan data lebih akurat dibanding manual. Di bawah ini penjelasan mengenai alat ukur Cuaca dan Iklim berdasar unsur pembentuknya.

1. Alat Ukur Penyinaran Matahari

Dinamika cuaca dan iklim digerakkan oleh radiasi matahari yang sampai ke bumi. Radiasi tersebut, menyebabkan suhu udara berubah. Perbedaan suhu udara di permukaan bumi diikuti perbedaan tekanan udara yang menyebabkan pergerakan angin. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah radiasi matahari sampai ke permukaan bumi.

Pertama, lintang tempat. Sepanjang tahun, lintang tempat daerah di permukaan yang rendah akan menerima penyinaran matahari lebih konsisten.

Kedua, revolusi bumi. Sudut datang matahari yang jatuh pada permukaan bumi, akan dipengaruhi oleh revolusi bumi. Ini menghasilkan variasi musim karena perbedaan panjang siang dan malam.

Maka, terdapat dua aspek pengukuran penyinaran matahari, yakni lama penyinaran matahari, dan intensitas radiasi matahari.

Tujuan pengukuran lama penyinaran matahari salah satunya ialah: mengukur durasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dalam satu hari. Lama penyinaran matahari menentukan jumlah radiasi matahari yang sampai ke bumi.

Alat untuk mengukur lama penyinaran matahari adalah Sunshine Recorder. Alat ukur ini umumnya berjenis Campbell Stokes. Prinsip kerja Campbell Stokes adalah saat sinar matahari mengenai bola gelas, ia akan difokuskan hingga mampu membakar pias yang ada di bawahnya.



Adapun pengukuran intensitas radiasi matahari bertujuan: mengetahui energi radiasi yang jatuh di permukaan bumi. Jatuhnya radiasi itu baik secara langsung maupun dibaurkan oleh atmosfer. Alat ukur yang digunakan mengukur intensitas radiasi matahari yaitu Gun Bellani dan Actinograph.

Gun Bellani dip


akai buat mengukur akumulasi harian intensitas gelombang pendek sinar matahari, maupun atmosfer yang jatuh pada permukaan bumi. Sedangkan Actinograph merupakan alat ukur radiasi matahari otomatis. Actinograph menghasilkan pengukuran radiasi gelombang pendek dari matahari dan atmosfer berupa grafik di sebuah pias. Prinsip kerja Actinograph adalah pada saat radiasi mencapai sensor berupa bimetal, maka perubahan panas akan membengkokkan keping bimetal itu.

Baca Juga: Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bumi

2. Alat Ukur Suhu Udara


Suhu udara dipahami sebagai keadaan panas atau dinginnya suatu benda. Sehingga, suhu udara merupakan suhu panas atau dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu.

Dilansir dari laman resmi Ruang Guru, pemanasan udara diperoleh dari dua proses. Dua proses itu adalah: pemanasan langsung (proses ini terdiri dari absorpsi, refleksi, dan difusin) dan pemanasan tidak langsung (proses ini terdiri dari konduksi, konveksi, dan difusi).

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi suhu udara, yakni transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, lama penyinaran, besarnya energi yang dikeluarkan matahari, serta jarak bumi dan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi, dan pengaruh angin.



Pengamatan atau pengukur suhu udara menggunakan satu set termometer yang terdiri dari:

Termometer bola kering, yang digunakan untuk mengukur suhu udara biasa

Termometer bola basah, yang digunakan untuk mengukur suhu titik embun

Termometer maksimum, yang digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dalam satu hari

Termometer minimum, yang digunakan untuk mengukur suhu terendah dalam satu hari


3. Alat Ukur Kelembapan udara


Kelembapan udara adalah kandungan uap air di udara. Uap air tersebut berasal dari evaporasi dan transpirasi atau penguapan dari tumbuhan. Kelembapan udara ada dua jenis yaitu: kelembapan absolut; dan kelembapan relatif. Alat ukur kelembapan udara adalah Psychrometer.



Psychrometer terdiri dari, termometer bola kering dan bola basah. Termometer bola basah adalah termometer biasa yang dilengkapi dengan kain muslin dalam keadaan basah.


4. Alat Ukur Penguapan


Penguapan merupakan mekanisme masuknya air ke atmosfer. Mekanisme tersebut adalah bagian dari siklus hidrologi atau siklus kehadiran dan pergerakan air di bumi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju penguapan yaitu, suhu udara, kecepatan angin, dan sinar matahari. Alat ukur penguapan adalah Panci Penguapan Terbuka (Open Pan) dan untuk di ruangan adalah Piche Evaporimeter.


Panci penguapan akan menunjukkan tebalnya lapisan air yang menguap di alam terbuka seperti danau, laut, dan sungai. Sementara Piche Evaporimeter untuk mengukur laju penguapan dalam ruangan.


5. Alat Ukur Tekanan Udara

Tekanan udara merupakan tenaga yang menggerakan massa udara dalam setiap satuan tertentu. Biasanya, tekanan udara berkaitan dengan tinggi suatu tempat tertentu.

Alat ukur tekanan udara adalah, Barometer. Saat digunakan, Barometer akan ditempatkan pada ketinggian 120 cm di suatu ruangan tertutup atau tidak terkena sinar matahari langsung.


6. Alat Ukur Arah dan Kecepatan Angin

Gaya penyebab angin muncul karena perbedaan tekanan pada dua tempat yang berbeda. Gaya tersebut dinamakan dengan gaya gradien tekanan. Alat ukur angin yaitu anemometer.

Anomemeter terdiri dari dua bagian: Wind Vane dan Cup Counter. Wind Vane untuk menentukan arah dari mana angin berhembus dalam derajat atau mata angin. Apabila angin timur, maka angin akan berhembus dari timur ke barat. Adapun Cup Counter untuk mengukur kecepatan angin.

7. Alat Ukur Curah Hujan

Curah hujan merupakan peristiwa jatuhnya berbagai bentuk air alami dari massa udara. Massa udara ini ukurannya lebih tebal dan telah mengalami kondensasi ke permukaan bumi. Bentuk-bentuk air yang jatuh ke permukaan bumi, diantaranya titik air, salju, hingga es.

Hujan dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan intensitasnya, yaitu:

  1. Hujan halus atau hujan dengan titik airnya halus yang berjari-jari 0,04 sampai 0,03 mm.
  2. Hujan gerimis atau hujan dengan titik airnya juga halus, tapi banyak jumlahnya.
  3. Hujan sebenarnya atau hujan dengan titik airnya berjari-jari 0,3 sampai 3 mm, dan jatuh dengan kecepatan 3 meter per detik.
  4. Hujan lebat atau hujan yang turunnya amat kuat, biasanya turun hanya sebentar dan jatuh dari awan cumulonimbus. Bentuknya bisa berupa hujan salju, hujan es atau hujan pada umumnya.

Hujan juga dibedakan berdasarkan waktunya yaitu, muson, hujan musim dingin, dan hujan musim panas.

Alat ukur curah hujan adalah penakar hujan yang terdiri dari penakar hujan tipe observatorium (PH Obs) dan penakar hujan otomatis (PH Hellman). PH Obs merupakan alat ukur curah hujan manual dengan menggunakan gelas penakar. Sementara PH Hellman adalah alat ukur curah hujan secara otomatis dengan menghasilkan grafik curah hujan pada kertas pias.


Sumber:

Wardiyatmoko. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Sindhu P. Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

https://tirto.id/perbedaan-iklim-dan-cuaca-pengertian-unsur-pembentuk-alat-ukur