Wednesday, 25 May 2022

Kelas X. Sem 2. Penelitian Geografi

Penelitian Geografi

Menurut Epon Ningrum dalam diktat yang berjudul Metode Penelitian Geografi (2008), penelitian geografi merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan permasalahan dalam lingkup geografi. Obyek yang diteliti dalam penelitian geografi haruslah berkaitan dengan geografi. Penelitian ini menjadikan ruang di sebuah region (bagian wilayah yang luas) menjadi obyek penelitiannya. 

Tujuan utama diadakannya penelitian geografi ialah untuk mencari data atau permasalahan di lapangan dan berusaha memecahkan permasalahan tersebut dari sudut pandang geografi.

Penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mencari kebenaran atau memecahkan masalah seputar fenomena geografi. Fenomena geografi yang dimaksud adalah fenomena geosfer, yaitu meliputi atmosfer (lapisan udara), biosfer (makhluk hidup), hidrosfer (lapisan air), litosfer (lapisan kulit bumi), dan antroposfer (manusia dan lingkungannya).

Ragam jenis-jenis penelitian geografi sebenarnya tidak jauh berbeda dari riset di bidang ilmu lainnya. Namun, ada ciri khas penelitian geografi yang membedakan bidang ini dengan disiplin lainnya. Ciri khas itu berkaitan dengan implementasi pendekatan keruangan, ekologi, serta kompleks wilayah di penelitian geografi. Tiga pendekatan itu menunjukkan bahwa kajian geografi tidak hanya menyangkut aspek fisik (fenomena alam), tetapi juga sosial (manusia).

Penelitian geografi bisa diklasifikasikan jadi sejumlah jenis, berdasarkan tujuan, bentuk, dan metode penelitian.

a.. Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Metode Penelitian 

  1. Penelitian Kualitatif: penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keunggulan dari suatu fenomena yang tidak dapat diukur atau dihitung jumlahnya. 
  2. Penelitian Kuantitatif: penelitian yang dilakukan untuk mendapat informasi atau data yang berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

 b. Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Tujuannya 

  1. Penelitian eksploratif: penelitian yang bertujuan guna mengembangkan gagasan dasar tentang satu topik masalah yang belum diketahui sebelummya, sehingga mampu memberikan definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola. Penelitian ini dikembangkan untuk menjawab pertanyaan what (apa masalahnya). Sifat penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka dan semua sumber dianggap penting permasalahan. 
  2. Penelitian deskriptif: penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai fenomena geosfer dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang terkait dengan fenomena yang diteliti. Penelitian ini menekankan pada upaya menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi, dan mengkategorikan informasi geosfer sesuai fakta yang ada. 
  3. Penelitian eksplanatif: penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini bersifat memberikan penjelasan tentang pengetahuan yang teorinya sudah ada sebelumnysehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris.


c. Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Bentuknya 

  1. Studi kasus: penelitian mendalam terhadap satu aspek lingkungan sosial, termasuk manusia, yang dilakukan guna menghasilkan gambaran lengkap suatu masalah geografi. Studi kasus dilakukan dengan cara studi lapangan dan wawancara. 
  2. Survei: penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang jumlahnya banyak dan dalam jangka waktu tertentu. Survei dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis dan mendeskripsikan hubungan antarvariabel. 
  3. Eksperimen: penelitian untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi terkontrol. Jadi, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu perlakukan terhadap subjek riset.


Sifat-Sifat Penelitian Geografi

Dalam melakukan penelitian geografi harus memahami sifat-sifatnya. Berikut ini sifat-sifat penelitian geografi:

a. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai landasan dan dilakukan secara sistematis.

b. Penelitian diawali dengan penemuan masalah geosfer.

c. Menganalisis lebih mendalam terhadap suatu kajian geosfer.

d. Menguji hasil penelitian yang telah dilakukan agar hasilnya lebih akurat.

e. Tujuan penelitian geografi adalah memecahkan suatu permasalahan


Penelitian geografi mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Menerapkan hasil penelitian geografi untuk kepentingan pemecahan masalah sosial, khususnya di wilayah penelitian, dan di seluruh wilayah yang mengalami masalah yang sama.

2. Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan hidup manusia masa kini dan masa yang akan datang.

3. Menyumbangkan hasil penelitian geografi bagi perencanaan dan pengembangan daerah, serta bagi kepentingan perencanaan dan pengembangan kehidupan.

4. Melakukan evaluasi pembangunan yang telah atau sedang berlangsung

5. Menguji kebenaran hipotesis yang di ajukan terhadap masalah yang diteliti.

6. Menyumbangkan konsep, teori, atau prinsip baru yang ditemukan pada penelitian bagi kepentingan pengambangan ilmu geografi.


Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian Geografi

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali fenomena alam yang terjadi baik gempa bumi, hujan, banjir, maupun gerhana. Saat ini, kita memiliki pengetahuan yang cukup untuk bisa menjelaskan dan memahami proses terjadinya fenomena tersebut. Hal ini dikarenakan adanya suatu penelitian geografi, sehingga bisa memecahkan masalah yang terkait dengan fenomena geografis tersebut.

Salah satu bagian penting dalam penelitian geografi ini adalah pengumpulan data. Tanpa adanya data, maka analisa penelitian tidak dapat dilakukan. Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, gambar, grafik, table, lambing, onjek, kondisi, dan situasi yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian. Data merupakan bahan baku informasi dalam penelitian geografi.

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian geografi terdapat sedikitnya 5 teknik pengumpulan data yaitu observaasi lapangan, penginderaan jauh, wawancara, survei, dan studi dokumenter.

Penginderaan Jauh

Dalam teknik ini, data diperoleh menggunakan alat yang disebut sensor yang dipasang pada wahana di udara atau diangkasa luar tanpa kontak langsung dengan objek yang diamati. Jenis wahana yang dapat digunakan dalam teknik pengambilan data ini antara lain balon udara, pesawat terbang, satelit, maupun drone.

Observasi Lapangan

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat langsung fenomena dan masalah geografis yang ingin dikaji. Teknik observasi ini paling banyak digunakan untuk penelitian geografi, karena bertujuan untuk memperoleh data konkret secara langsung dari lapangan.

Berdasarkan pelaksanaannya, observasi lapangan ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu observasi partisipasi atau peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan pengamatan dilapangan,  dan observasi nonpartisipasi atau peneliti tidak melibatkan diri. Sedangkan pengolahan data nya juga dibagi di bagi 2 menjadi data kualitatif dan data kuantitatif.

Wawancara

Teknik pengumpulan data kali ini diperoleh dengan melakukan komunikasi langsung antara peneliti dan narasumber. Komunikasi berlangsung dalam bentuk Tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dan responden atau narasumber.

Survei

Melalui teknik ini, data diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis untuk diisi atau dijawab responden. teknik ini bertujuan untuk mengetahui pendapat, pengalaman, dan sikap manusia terhadap fenomena geografi yang terjadi.

Instrument yang digunakan dalam survei adalah angket atau kuisoner. Berdasarkan model pertanyaaannya, angket dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu angket dengan pertanyaan tertutup, dengan pertanyaan terbuka, semiterbuka, dan kombinasi terbuka dan tertutup.

Studi Dokumenter

Melalui teknik ini, data diperoleh dengan menggunakan sumber dokumen tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi dokumen bertujuan untuk mendapatkan kelengkapan data dari hasil penelitian terdahulu atau untuk mengkaji dari konsep maupun teori yang berlaku dan berkembang saat ini.


Jenis Data Penelitian Geografi

Sebelum dilakukan penelitian, Anda harus mengetahui data seperti apa yang Anda cari.

1. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan cara memperolehnya atau sumbernya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari orang pertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan. Data primer ini diperoleh langsung dari reponden atau objek yang diteliti, serta ada hubungannya dengan yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang sebelumnya telah mengumpulkan data dan mengolahnya secara umum.


2. Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, maka data dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif

a. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa deskripsi, ungkapan, atau makna-makna tertentu yang harus diungkap peneliti. Data kualitatif berfungsi untuk menjelaskan secara deskriptif suatu permasalahan.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang hasilnya bisa diolah dan dianalisis. Selain itu, data kuantitatif juga bisa berasal dari data kualitatif yang ditransformasikan menjadi angka lewat kode-kode sesuai jenjangnya.


PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007).

Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).

Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

  • Penelitian sample baru boleh di laksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar homogen
  • Kita melakukan penelitian sampel dari pada melakukan penelitian populasi karna penelitian sampel memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
  • Karna menghemat dari segi waktu, tenaga dan biaya karna subyek penelitian sample relative lebih sedikit di banding dengan study populasi
  • Di banding dengan penelitian populasi penelitian sample lebih baik karna apabila penelitian populasi terlalu besar maka di khawatirkan ada yang terlewati dan lebih merepotkan
  • Pada penelitian populasi akn terjadi kelelahan dalam pencatatan dan analisisnya
  • Dalam penelitian populasi sering bersifat destruktif
  • Adakalanya penelitian populasi tidak lebih baik di laksanakan karna terlalu luas populasinya.

Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007).


Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).


Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel (sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:

1. Variabilitas populasi

Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneiti harus menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.

2. Besar sampel

Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.

3. Teknik penentuan sampel

Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat representativeness sampel.

4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representativeness sampel.


0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan