Budaya positif di SMA Negeri 1 Bantarkawung
SMA Negeri 1 Bantarkawung adalah sekolah menengah yang terletak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sekolah ini memiliki komitmen kuat terhadap pembentukan budaya positif di lingkungan sekolah demi meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang berkualitas. Dalam dokumen ini, kita akan mengeksplorasi implementasi budaya positif di sekolah dan manfaatnya bagi siswa dan guru.
Visi dan Misi SMA Negeri 1 Bantarkawung
Berakhlak Mulia, Terampil, Unggul dalam Prestasi,
Berwawasan Global, Peduli pada Pelestarian , Pencegahan
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Indikator Visi SMA Negeri 1 Bantarkawung:
1. Semua peserta didik telah
mencapai batas ketuntasan pada semua aspek (Sikap, Pengetahuan, dan Ketrampilan)
2. Rasio lulusan yang masuk ke
Perguruan Tinggi dibanding yang tidak meneruskan mengalami peningkatan
3. Rasio lulusan yang mempunyai
keterampilan/kecakapan hidup yang diterima oleh dunia kerja dibanding yang
menganggur mengalami peningkatan
4. Persentase siswa yang
berprestasi dan memenangi kejuaraan mengalami peningkatan
5. Persentase siswa yang
melakukan pelanggaran tata tertib dan pelanggaran moral mengalami penurunan
6. Persentase warga sekolah yang
memiliki budaya membaca, menulis, dan meneliti mengalami peningkatan.
7. Pengoptimalan seluruh
komponen sekolah baik dalam bidang akademis maupun non akademis sehingga bersaing
secara global
8. Kepedulian warga sekolah
dalam melestarikan lingkungan yang asri dengan penghijauan mengalami
peningkatan
9. Upaya warga sekolah dalam
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan mengalami
peningkatan
10. Kepedulian warga sekolah
terhadap lingkungan melalui pengolahan sampah mengalami peningkatan.
Definisi Budaya Positif
Budaya positif adalah semangat kolektif dari sebuah komunitas untuk membuat lingkungan yang sehat, harmonis, dan optimistis dengan prinsip kejujuran, toleransi, percaya diri, dan saling menghargai.
Pentingnya Budaya Positif di Sekolah
Budaya positif merujuk pada sikap dan perilaku yang mempromosikan hubungan yang sehat dan pertumbuhan secara sosial dan emosional. Penting bagi sekolah untuk memiliki budaya positif karena menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan nyaman bagi siswa dan staf.
Implementasi Budaya Positif
Bimbingan konseling
Program bimbingan konseling aktif untuk membantu siswa menangani masalah emosional dan akademik mereka.
Sosialisasi kepada Guru dan Staf
Sosialisasi dilakukan untuk membantu Guru dan staf sekolah memahami pentingnya budaya positif dan bagaimana cara menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari.
Kebijakan Sekolah yang Jelas
Kebijakan tertulis tentang budaya positif yang diterapkan secara konsisten untuk memastikan semua siswa dan staf mendapatkan manfaatnya.
Contoh Budaya Positif di Sekolah yang Bisa Diterapkan
1. Melaksanakan Tata Tertib Sekolah
Di setiap sekolah pastinya ada tata tertib yang harus dipatuhi oleh setiap siswa. Tata tertib berfungsi sebagai pembatas antara yang boleh dan tidak boleh dan antara yang baik dan tidak baik bagi warga sekolah.
Sekolah membuat tata tertib untuk disepakati dan dijalankan bersama. dengan melaksanakan dan menaati tata tertib maka situasi di sekolah akan berjalan dengan tertib dalam waktu yang lama. Program sekolah juga jadi berjalan sesuai dengan aturan main. Kebiasaan positif ini harus terus berkembang hingga menjadi karakter.
2. Cinta Kebersihan dan Lingkungan
Penanaman rasa cinta kebersihan adalah budaya positif yang harus dimiliki setiap siswa. Di sini, cinta kebersihan artinya menjaga kebersihan terhadap diri sendiri dan juga terhadap lingkungan sekolah.
Kebersihan terhadap diri sendiri bertujuan untuk membentuk pribadi siswa yang sehat dan jiwa yang kuat. Siswa juga akan dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik setiap harinya.
Untuk rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan sekolah, siswa dapat membuat jadwal piket membersihkan kelas dan halaman sekolah supaya bersih. Dengan lingkungan sekolah yang bersih, maka akan tercipta udara segar dan belajar jadi nyaman.
3. Kejujuran
Karakter kejujuran juga sangat penting untuk ditanamkan di lingkungan sekolah, bukan hanya untuk siswa, tetapi guru juga sebagai tenaga pengajar. Kejujuran adalah investasi yang berharga terciptanya komunikasi dan hubungan yang sehat antar manusia.
Dampak positif dari menjadi manusia yang jujur ada untuk berbagai sisi kehidupan. Apalagi di masa sekarang di mana kejujuran mahal harganya. Karakter ini harus sudah dibangun dan ditanamkan sejak usia dini. Menjadi orang yang dipercaya orang lain adalah hal yang sangat indah untuk dimiliki seseorang.
4. Religius
Dengan menanamkan karakter religius sejak usia dini, maka akan jadi langkah awal menumbuhkan sikap dan perilaku keberagamaan pada siswa. Upaya penanaman nilai religius harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Misalnya di tahap masa kanak-kanak, mereka ada di tahapan meniru dari yang dilihat dan didengar.
Yang bisa dilakukan oleh sekolah adalah dengan membiasakan berdoa sebelum memulai kegiatan dan selalu bersyukur kepada Tuhan YME. Peran guru sangatlah penting di sini untuk jadi teladan, pengingat, dan sebagai contoh untuk melaksanakan kegiatan bersifat religius.
5. Kepedulian
Sikap peduli adalah tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan bantuan. Kepedulian siswa dapat ditanamkan di sekolah melalui berbagai cara, misalnya dengan menjenguk dan mengumpulkan uang dari teman-teman saat ada teman sekelas atau guru yang sakit. Dengan memiliki kepedulian dalam diri siswa sejak dini, maka mereka akan disenangi oleh banyak teman dan jadi terbiasa untuk saling tolong menolong.
6. Sifat Toleransi
Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dengan segala keberagaman yang ada di dalamnya. Karena itulah sangat penting untuk memiliki sifat toleransi antar sesama. Di sekolah pastinya berkumpul siswa dan guru dari berbagai agama dan suku. Contoh hal yang bisa dilakukan untuk menyongsong sifat toleran adalah dengan tidak memaksakan pendapat sendiri kepada orang lain dan saling menghargai perbedaan dengan sesama.
7. Sikap Nasionalis
Sikap nasionalis atau cinta tanah air dapat diimplementasikan dengan cara berpikir dan bertindak untuk menaruh kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Karakter ini dapat ditanamkan dengan pelaksanaan upacara bendera dan menghormati tokoh bangsa. Sikap ini akan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa.
Manfaat Budaya Positif Bagi Siswa dan Guru
Untuk Siswa | Untuk Guru |
Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri. | Meningkatkan keterlibatan akademik siswa. |
Memperkuat hubungan sosial dan emosional dengan teman, guru, dan keluarga. | Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menyenangkan. |
Memberikan keterampilan sosial dan emosional yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. | Menghilangkan stres dan penat dengan suasana positif. |
Tantangan dalam Menerapkan Budaya Positif
“Perubahan tidak terjadi secara instan. Perlu waktu, kesabaran, dan kerja keras untuk menerapkan dan mempertahankan perubahan.”
Mengubah budaya sekolah tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada tantangan tertentu yang perlu dihadapi seperti resistansi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, dan tantangan dalam mengevaluasi keberhasilan program.
Kesimpulan Budaya Positif
Budaya positif di SMA Negeri 1 Bantarkawung merupakan kebijakan yang sangat dihargai dan harus diterapkan secara terus-menerus. Kegiatan-kegiatan berbasis budaya positif telah terbukti memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan staf sekolah.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan